Pertandingan bulutangkis tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020 antara atlet Indonesia Gregoria Mariska Tunjung melawan Lianne Tan asal Belgia, menyisakan kisah unik.
Lianne Tan terekam kamera berbicara dengan pelatihnya menggunakan bahasa Indonesia saat interval dan pergantian gim.
"Mainnya udah bener", "kalau dari depan...", "kalau kasih ke tengah dia cuma bisa...", "misalkan kalau dia kasih dari lurus, kamu jadinya ke tengah, jangan kasih lurus, lurus masuk langkahnya dia".
Itulah beberapa dialog percakapan antara Lianne Tan dan pelatihnya. Di pertandingan ini, Gregoria Mariska Tunjung berhasil menang atas Lianne dengan skor 21–11 & 21–17.
Pertandingan ini pun menjadi sorotan netizen di media sosial. Selain memberi selamat kepada Gregoria, netizen juga menyoroti Lianne Tan dan pelatihnya yang berbicara dengan bahasa Indonesia.
Usut punya usut, Lianne Tan memang berdarah Indonesia. Dalam bio di Twitter resminya, Lianne yang menginjak usia 30 tahun ternyata keturunan Belgia-Indonesia, namun memutuskan untuk membela Belgia.
Dia pernah mengunggah foto di tahun 2020 lalu saat memakai pakaian adat Indonesia.
"Jangan pernah lupa dari mana Anda berasal. Menjadi setengah Indonesia adalah sesuatu yang selalu saya banggakan," tulisnya.
Lianne Tan lahir di Bilzen pada 20 November 1990. Ayahnya berasal dari Bandung dengan ibu WN Belgia. Kakaknya bernama Yuhan Tan dan mereka sering berkunjung ke Bandung saat liburan.
Selain Bahasa Indonesia, Lianne juga fasih berbahasa Prancis, Inggris, dan Belanda. Akun Instagram Lianne pun kini mulai dibanjiri komentar dari netizen Indonesia yang mendukungnya.
Sementara itu, pelatih Lianne berdarah Indonesia juga yang bernama Indra Bagus Ade Chandra. Indra adalah mantan pemain tunggal putra yang mewakili Italia dan mengoleksi sejumlah piagam kemenangan.
Lianne dan Indra diketahui menjalin hubungan asmara alias berpacaran. Di unggahan Instagram mereka juga tak segan--segan memperlihatkan kemesraan.
