Mundur dari French Open Usai Boikot Media, Legenda Tenis Ini Risaukan Karir Naomi Osaka

- Rabu, 2 Juni 2021 | 11:27 WIB
Petenis Naomi Osaka. (photo/REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE)
Petenis Naomi Osaka. (photo/REUTERS/GUGLIELMO MANGIAPANE)

Legenda tenis, Boris Becker mengkhawatirkan karier Naomi Osaka setelah dia mundur dari French Open 2021 menyusul boikot konferensi pers.

Petenis berdarah Jepang-Haiti itu mundur dari French Open usai mencurahkan keluh kesah mengenai kesehatan mentalnya sebagai atlet tenis ketika melakukan wawancara media.

Keputusan Osaka itu membuat juara dunia Grand Slam 6 kali, Becker mengkhawatirkan karirnya sebagai petenis.

“Tanpa media tidak ada hadiah uang, tidak ada kontrak. Saya membenci media secara pribadi. Saya tidak suka berbicara dengan wartawan tetapi saya harus melakukannya," ungkap Becker kepada Eurosport Cube.

“Dia (Osaka) telah menyebutkan bahwa dia menarik diri dari turnamen sama sekali karena dia tidak bisa mengatasinya. Itu menimbulkan pertanyaan yang jauh lebih besar bagi saya karena jika dia tidak bisa mengatasi media di Paris, dia tidak bisa mengatasi media di Wimbledon, dia tidak bisa mengatasi media di US Open."

"Saya hampir merasa kariernya dalam bahaya karena masalah kesehatan mental dan kami harus menanggapinya dengan sangat serius."

"Dia mengutip kesehatan mental... Itu sesuatu yang selalu dianggap serius, terutama dari seorang wanita muda."

Sebelumnya, Osaka didenda 10.600 pounds karena bungkap dalam konferensi pers setelah kemenangan putaran pertama dan diancam dikeluarkan dari Roland Garros, serta kemungkinan skorsing dari Slam lainnya jika dia mempertahankan boikotnya.

Juara US Open 2018 itu kemudian mengundurkan diri dari turnamen dan menjelaskan alasannya melalui media sosial.

“Saya tidak pernah ingin menjadi pengalih perhatian dan saya menerima bahwa waktu saya tidak ideal dan pesan saya bisa lebih jelas," cuit Osaka di Twitter, Selasa (1/6/2021).

“Lebih penting lagi, saya tidak akan pernah meremehkan kesehatan mental atau menggunakan istilah itu dengan enteng."

“Yang benar adalah bahwa saya telah lama menderita depresi sejak US Open pada 2018 dan saya mengalami kesulitan untuk mengatasinya.”

Osaka menambahkan bahwa dia selalu merasa gugup dan stres untuk terlibat dan memberikan jawaban terbaik ketika menghadapi media dunia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X