Seorang komentator asal Denmark, Steen Pedersen, menyebutkan keberhasilan Jonathan Christie menyudahi kemarau gelar Indonesia dalam tunggal putra di Swiss Open 2022, ialah berkat kritik pedas sang legenda juara All England, Rudy Hartono.
"Jika ini yang membuat mereka (INA MS) tampil seperti ini, maka Rudy Hartono harus melakukannya sebelum setiap turnamen," ujar Steen dikutip Indozone dari akun Twitter fanbase pebulutangkis putri China, Ma Jin, Senin (28/3/2022)
Sebelum Jojo, panggilan akrab Jonathan Christie, melangkah ke final Swiss Open 2022, Ia kerap disebut tak memiliki keistimewaan dari pukulannya oleh sang legenda bulutangkis Indonesia. Hal ini lantaran dirinya yang tak mempunyai pukulan mematikan sebagai pebulutangkis tunggal putra.
Di tengah sorak-sorai dukungan untuk sang pebulutangkis tampan itu, namun Rudy bahkan menyebut permainan Jojo terlalu kaku serta tak enak ditonton.
Sentilan keras bagi Jojo untuk kembali berani unjuk gigi, dalam permainannya di babak final Swiss Open 2022, Ia pun menunjukkan tajinya sebagai tunggal putra Indonesia yang bisa menumbangkan wakil India, Prannoy H. S dengan aksi defence yang bikin BWF melongo.
Menjadi jawaban atas ucapan menohok Rudy, nyatanya kritik pedasnya itu memiliki peran yang cukup andil dalam torehan prestasi Jojo di Swiss Open 2022.
Sebelumnya, Indonesia memang terbilang absen dalam menyubangkan gelar juara di Swiss Open sejak 3 tahun belakangan. Saat itu gelar juara Indonesia terakhir kali di persembahkan oleh pasangan ganda putra, Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian pada kejuaraan Swiss Open 2019.
Penulis : Safira Meidina