Tuduh Atlet Iran di Olimpiade Tokyo Teroris, Penembak Korea Selatan Dianggap Rasis

- Minggu, 1 Agustus 2021 | 11:06 WIB
Javad Foroughi atlet tembak Iran yang menang medali emas Olimpiade Tokyo (REUTERS/Ann Wang)
Javad Foroughi atlet tembak Iran yang menang medali emas Olimpiade Tokyo (REUTERS/Ann Wang)

Penembak Korea Selatan Jin Jong-oh mengecam Komite Olimpiade Internasional. Ia menyebut pemenang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yakni Javad Foroughi merupakan anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran sebagai "teroris".

Javad Foroughi meraih medali emas di nomor pistol udara 10 meter, Sabtu.

Dalam laporan The Korea Times, Jin Jong-oh sangat marah saat tiba di Bandara Internasional Incheon. 

Baca Juga: Termasuk Anggota Teroris Iran, Kemenangan Atlet Javad Foroughi di Olimpiade Tokyo Dikecam

"Bagaimana bisa teroris memenangkan tempat pertama (di Olimpiade)? Itu hal yang paling tidak masuk akal dan konyol," katanya kepada wartawan.

Jin Jong-oh meraih medali emas di nomor pistol udara 10 meter putra di Olimpiade London 2012 dan mendapat medali perak di Olimpiade Beijing 2008, namun, ia gagal melewati tahap kualifikasi di Olimpiade Tokyo 2020 yang sedang berlangsung.

Komentar penembak jitu Korea itu muncul setelah organisasi atletik hak asasi manusia Iran, United for Navid, mengeluarkan pernyataan menyusul kemenangan Foroughi.

“Kami menganggap pemberian Medali Emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi masyarakat internasional, dan terutama reputasi IOC. Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota lama dan sekarang dari IOC. sebuah organisasi teroris," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan penyelidikan segera oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai, penangguhan penghargaan medali apa pun."

Foroughi sebelumnya mengatakan bahwa ia bertugas di Suriah sebagai perawat antara 2013 dan 2015 saat menyampaikan penghormatan militer di podium.

Tuduhan atlet tembak Korea Selatan Jin Jong-oh terhadap Foroughi justru membuatnya balik dikecam. Atlet Korsel itu dituduh melakukan rasisme dan menjadi trending topic di Twitter.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X