Siapa bilang jika dunia tinju hanya mengandalkan kekuatan otot saja, hal itu dibuktikan oleh petinju terbesar Asia asal Filipina, Manny Pacquiao.
Sadar jika kariernya sebagai petinju ada masanya, Manny Pacquiao juga menyandarkan diri dengan dunia pendidikan seiring menekuni kariernya sebagai petinju top.
Sempat putus sekolah karena kemiskinan, Manny Pacquiao tak menyerah dengan keadaan. Ia mengikuti ujian kelulusan kesetaraan sekolah menengah pada Februari 2007.
Ijazahnya tersebut membuatnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hasilnya, Pacquiao dianugerahi diploma sekolah menengah atas oleh departemen pendidikan setempat dan terdaftar untuk gelar sarjana dalam manajemen bisnis di Notre Dame dari Dadiangas University.
Pada 18 Februari 2009, petinju berjuluk Pacman ini bahkan dianugerahi gelar kehormatan Doktor Kemanusiaan (Honoris Causa) oleh North West University Cebu sebagai pengakuan atas prestasi tinju dan pekerjaan kemanusiaan.
Tak hanya sampai di situ saja, dalam persiapannya menempuh karier sebagai anggota parlemen, Pacquiao mendaftar di kursus sertifikat pembangunan, legislasi dan tata kelola di Akademi Pengembangan Filipina.
Pada September 2019 Pacquiao kembali mengambil gelar sarjana dalam bidang ilmu politik di Makati University.
