Petinju Inggris, Tyson Fury menolak disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebelum pertarungan ketiganya dengan Deontay Wilder karena khawatir dengan efek sampingnya.
Fury akan mempertahankan gelar kelas berat WBC pertamanya melawan Wilder pada 9 Oktober mendatang di Las Vegas.
Sebelumnya, Fury sudah divaksinasi dosis pertama pada musim panas ini setelah membatalkan pertarungan mereka yang seharusnya digelar 24 Juli lalu akibat dirinya tertular Covid-19.
“Saya mendapatkan vaksin pertama saya pada bulan Juni atau Juli di Miami. Saya seharusnya kembali dan mendapatkan satu lagi setelah pertarungan Wilder. Tetapi saya akhirnya tertular Covid-19 dan terbang kembali ke rumah setelah 10 hari," katanya dikutip dari Mirror.
Kini, setelah pulih dari virus Corona dan sudah divaksin dosis pertama, Fury menolak divaksin dosis kedua sebelum melawan Wilder karena takut efek samping menghambat persiapannya menuju pertarungan keras.
Baca Juga: Diundang ke Laga Bisbol, Conor McGregor Dapat Ledekan
"Saya dalam pekerjaan yang serius dan mengancam jiwa. Jika vaksin dosis kedua memengaruhi saya dengan cara apa pun, maka saya tidak akan pernah hidup dengan diriku sendiri sebelum pertarungan besar," kata petinju 33 tahun itu pada Boxing Scene.
Namun, dia bersedia divaksin dosis kedua ketika duel dengan petinju Amerika itu selesai sebab saat ini Fury sedang sibuk dengan urusan persiapan pertarungan. Saat ini, dia hanya akan mengandalkan vaksin dosis pertama.
"Tetapi ketika pertarungan selesai, dan itu tidak mempengaruhi saya, saya akan punya waktu untuk pulih dari itu semua. Tapi saya tidak akan pergi sekarang dan menyuntik saya, tidak tahu apa yang akan terjadi minggu depan, karena saya sudah punya banyak urusan," ungkapnya.
"Saya akan mendapatkan vaksin saya, suntikan kedua, setelah pertarungan Wilder. Tapi untuk saat ini, saya hanya akan bertahan dengan satu vaksin sampai setelah pertarungan," pungkasnya.
