Final Angkat Berat Putri PON Papua Diwarnai Aksi Protes, Panitia Sempat Tunda Pemenang

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 13:45 WIB
Situasi saat sejumlah pelatih memprotes wasit di final angkat berat putri PON Papua ((ANTARA/Andi Firdaus)
Situasi saat sejumlah pelatih memprotes wasit di final angkat berat putri PON Papua ((ANTARA/Andi Firdaus)

Pertandingan final angkat berat kelas 84 kg putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua antara Riau dan Jawa Barat, Rabu (13/10/2021) diwarnai aksi protes dari kedua pelatih atlet sehingga panitia sempat menunda pemenang.

Pelatih angkat berat Riau, Deriswan mengatakan dia memprotes wasit karena melihat angkatan atlet dari Jawa Barat Maria Magdalena di babak dead lift gagal.

"Saya memprotes keputusan wasit yang menyatakan angkatan atlet dari Jawa Barat Maria Magdalena di babak dead lift itu berhasil. Padahal saya lihat itu gagal," kata Deriswan dikutip dari Antara.

Deriswan menganggap angkatan barbel Maria Magdalena seberat 232,5kg gagal sebab salah satu lututnya melengkung. 

"Saya lihat dari layar tadi. Angkatan dead lift itu di saat beban diangkat posisi kaki harus lurus. Tadi itu bengkok, akhirnya lepas barbelnya dan jatuh tadi, harusnya itu gagal," tambahnya.

Sementara itu, pelatih angkat berat Jawa Barat Agus Bambang turut memprotes pernyataan pihak Riau.

Baca Juga: PON Papua: Bungkam Jateng, Jabar Pertahankan Medali Emas Voli Putri

"Harusnya kita sudah mengamankan dua emas, tapi yang Maria Magdalena diprotes oleh mereka (Riau)," katanya.

Agenda upacara kemenangan laga final angkat berat 84kg putri yang semula dilaksanakan pukul 13.00 WIT, diundur setelah dewan wasit pertandingan bersedia mengevaluasi siaran ulang dari penampilan Maria Magdalena di ruang kontrol broadcast Auditorium Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura.

Peninjauan siaran ulang pun melibatkan perwakilan ofisial dari provinsi yang melayangkan protes.

Setelah 30 menit meninjau siaran ulang, dewan wasit yang diwakili Ani Suprapti, Sugito dan Dewi mengumumkan bahwa proses angkatan Maria Magdalena benar sehingga tidak dianulir.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X