Mantan Atlet Bulu Tangkis Sayangkan Merah Putih Tak Dikibarkan di Piala Thomas

- Senin, 18 Oktober 2021 | 19:45 WIB
 Pemain Indonesia merayakan kemenangan Thomas & Uber Cup (photo/Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS)
Pemain Indonesia merayakan kemenangan Thomas & Uber Cup (photo/Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS)

Sejumlah mantan atlet bulu tangkis nasional menyayangkan tidak dikibarkannya bendera Merah Putih ketika tim bulu tangkis Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10) malam.

Tim Indonesia merebut Piala Thomas dengan mengalahkan China 3-0 pada final kemarin.

Namun, karena terkena sanksi WADA (Badan Antidoping Dunia) maka bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan bersamaan dengan berkumandangnya lagu Indonesia Raya. Sebagai gantinya bendera PBSI yang dikibarkan.

"Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan," ujar mantan pemain ganda putra nasional Candra Wijaya, dikutip dari ANTARA, Senin (18/10).

Candra, juara Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, adalah salah satu pemain yang ikut menjuarai Piala Thomas pada 2002, terakhir kali Indonesia memenangi kejuaraan dunia beregu putra tersebut.

Baca Juga: Demi Ayah Bebas dari Tahanan, Kapolsek Parigi Diduga Tega Perkosa Anak Tersangka

Hal senada juga disampaikan juara Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat yang menyayangkan tidak bisa dikibarkannya Merah Putih di Ceres Arena, Denmark.

"Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam. Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," kata Taufik.

"Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh. Biar masalah ini negara yang mikirin," lanjutnya.

Karenanya, Taufik yang juga anggota tim Piala Thomas yang menjuarai 19 tahun lalu itu, berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah sanksi WADA tersebut.

"Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini saja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia," ujarnya pula.

Diketahui sebelumnya, bahwa Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), sehingga dijatuhi sanksi.

Salah satu sanksinya adalah atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di olimpiade.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X