Australia Deportasi Novak Djokovic, Presiden Serbia: Mereka Mempermalukan Diri Sendiri

- Senin, 17 Januari 2022 | 20:40 WIB
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (REUTERS/Florion Goga)
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (REUTERS/Florion Goga)

Petenis asal Serbia, Novak Djokovic resmi dideportasi pemerintah Australia usai visanya dicabut. Hal ini lantas membuat Djokovic batal mengikuti Australia Open 2022.

Terkait deportasi terhadap Djokovic, Presiden Serbia Aleksandar Vucic angkat bicara. Menurut Vucic, Australia seperti melakukan 'perburuan penyihir' terhadap Djokovic yang nasibnya sempat tak jelas, hingga akhirnya dideportasi.

Baca Juga: Batal Ikut Australia Open 2022 Usai Visa Dicabut, Novak Djokovic Terancam Dideportasi

 

"Mereka yang beranggapan sudah (memperlihatkan) punya prinsip telah membuktikan bahwa mereka justru tak punya prinsip," kata Vucic kepada Blic yang dikutip RT.com.

Vucic menambahkan, Djokovic adalah korban dari informasi menyesatkan karena meyakini dirinya bakal mendapat dispensasi medis untuk tampil di Australia Open tanpa harus divaksinasi.

"Selama 10 hari, mereka sudah secara keliru memperlakukan seorang petenis sampai akhirnya menjatuhkan keputusan yang sebenarnya sudah mereka ketahui bakal dijatuhkan sedari hari pertama. Kemudian pelecehannya dimulai, bagaikan perburuan penyihir terhadap satu orang dari sebuah negara."

"(Dengan perlakuan terhadap) Novak, mereka ingin memperlihatkan bagaimana tatanan dunia dan betapa mereka bisa (bertindak melakukan itu) kepada siapa pun. (keputusan ini membuat) mereka bukan cuma mempermalukan Novak tapi juga diri mereka sendiri," tutur Vucic.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X