Monica Aksamit memiliki paras rupawan khas wanita Kuakasoid. Akan tetapi, wajah rupawan bukan satu-satunya kelebihan Monica yang ternyata merupakan atlet anggar.
Bukan atlet anggar biasa, Monica adalah peraih medali perunggu di Olimpiade Rio 2016 silam. Dia adalah bagian dari tim anggar wanita Amerika Serikat (AS) kala itu.
Meski berstatus cadangan karena cedera hingga harus memakai peyangga leher, Monica mampu mengukir prestasi di Olimpiade Rio 2016. Nah, untuk mengukir prestasi tersebut, Monica harus berjuang sedari kecil.
Baca Juga: Hadapi Musim Kompetisi 2023, PBSI Fokus Perbaiki Aspek Nonteknis Atlet
Profil Monica Aksamit
Monica lahir di New York, Amerika Serikat (AS), 18 Februari 1990. Dia sudah bermain anggar sejak umur sembilan tahun. Dia menimba ilmu anggar di Sekolah Anggar Amerika Polandia di Linden, New Jersey.
Sayangnya, pada umur tersebut, orang tuanya bercerai. Perceraian itu membuat hidup Monica sulit, terutama secara ekonomi.
“Orang tua saya adalah seorang imigran. Mereka bercerai ketika saya berusia 8 atau 9 tahun,” ucap Monica Aksamit melansir laman Patch.
Dia bahkan hampir keluar dari sekolah anggar tersebut karena kesulitan ekonomi. Akan tetapi, pelatihnya menahan niat itu karena telah melihat bakat Monica.
“Beberapa kali ibu saya harus berbicara dengan pelatih saya dan dia mengatakan bahwa dia menyesal karena harus menarik saya keluar (dari sekolah anggar),” ucap Monica Aksamit.
“(Namun) pelatih saya akan selalu berkata, sama sekali tidak, saya melihat begitu banyak bakat pada anak Anda. Dia harus melanjutkan olahraga ini,” kenang Monica Aksamit.
Monica pun terus menekuni anggar. Dia bahkan tetap menekuni olahraga ini hingga saat kuliah di Pennsylvania State University, jurusan Kinesiologi, pada 2008 hingga 2012.
