Dijuarai Pembalap Berdarah Indonesia, Ini Deretan Perbedaan Ajang Formula E dan F1

- Jumat, 17 September 2021 | 10:37 WIB
Balapan Formula E (Instagram/@fiaformulae)
Balapan Formula E (Instagram/@fiaformulae)

Ajang balap Formula E yang rencananya akan digelar di Jakarta kini menjadi sorotan dengan berbagai polemik yang mengiringi. Bagi yang belum tahu, sebenarnya apa perbedaan antara ajang balapan Formula E dengan Formula 1 alias F1?

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi sorotan terkait dana commitment fee Formula E yang rencananya digelar di Jakarta. Rencananya, ajang balap mobil formula bertenaga listrik itu akan digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022.

Baca Juga: Pemprov DKI Wajib Bayar Commitment Fee Formula E, Jika Tidak Digugat ke Pengadilan

Jakarta yang akan menjadi tuan rumah balapan yang terdiri dari 16 seri itu kini diwajibkan membayar commitment fee selama lima tahun dengan total sekitar Rp2,4 triliun.

Jika tidak bisa membayar, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta bakal digugat di Arbitrase Internaional karena melakukan wanprestasi. 

"Dengan ditandatanganinya perikatan MoU, maka Pemprov DKI Jakarta harus bisa mengalokasikan anggaran dengan besaran sesuai yang diperjanjikan. Apabila kewajiban tersebut tidak bisa dilaksanakan, maka akan dianggap sebagai perbuatan wanprestasi yang dapat digugat di Arbitrase Internasional di Singapura," tandas surat itu.

Di tengah polemik tersebut, sebenarnya apa perbedaan antara mobil Formula E dengan Formula 1 yang lebih terkenal?

Formula 1 Lebih Bising dari Formula E

Seperti yang sudah dijelaskan, Formula E menggunakan mobil Formula bertenaga listrik sehingga tidak sebising mobil-mobil balap di F1. Ajang balapan Formula E bahkan baru digelar setidaknya dalam enam tahun terakhir, berbeda dengan F1 yang sudah dihelat sejak 1950.

Kecepatan Mobil

Untuk urusan kekuatan, mobil Formula E ternyata tidak benar-benar dirancang untuk membalap dengan kecepatan tinggi. Mobil dibatasi dengan kecepatan 225 km/jam sementara mobil F1 yabg dikenal sebagai jet darat bisa dipacu hingga kecepatan 338 km/jam.  Hal itu membuat jarak tempuh balapan Formula E lebih dekat dengan F1.

Pembalap Jagoan Formula E

Meski dari segi kecepatan Formula E kalah dibanding F1, tapi balapan Formula E ternyata cukup seru untuk ditonton. Jika gelar juara F1 kini masih dikuasai oleh Lewis Hamilton bersama Mercedes, gelar juara Formula E musim 2020/202 dipegang Nyck de Vries asal tim Mercedes yang merupakan pembalap berdarah Indonesia.

Nyck de Vries  dalam sebuah wawancara mengaku memiliki darah Indonesia dari nenek buyutnya. Ia juga mantan rekan setim pembalap Tanah Air, Sean Gelael saat berlaga di Formula 2.

-
Nyck De Vries pembalap Formula E berdarah Indonesia (Instagram @ nyckdevries)

"Satu kali saya datang ke Indonesia bersama teman saya, Sean Gelael, dan dari dalam diri saya itu terasa seperti pulang ke kampung halaman," tuturnya ketika itu.

"Saya tidak terlalu mengenal Indonesia, tapi dari yang saya baca, Indonesia dan Asia adalah negara dan benua yang indah."

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X