Kamboja resmi menjadi tuan rumah SEA Games 2023 untuk pertama kalinya dalam 60 tahun lebih, sejak negara itu pertama kali berpartisipasi dalam acara multi-olahraga 2 tahunan. SEA Games 2023 di Kamboja, yang akan berlangsung pada 5-17 Mei, bakal mempertandingkan 39 cabang olahraga (cabor).
Kamboja sejatinya pernah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah SEA Games 1963, tetapi terpaksa dibatalkan karena situasi politik yang terjadi di sana. Kini negara dengan ibu kota Phnom Penh itu siap menyelenggarakan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara.
SEA Games Kamboja 2023 akan mempertandingkan 39 cabang olahraga yang terdiri dari, Atletik, Akuatik, Bulutangkis, Basket (5x5 dan 3x3), Tinju, Biliar&Snooker, Binaraga, Catur, Kriket, Balap sepeda, Dance Sport, Esports, Aquatlon, dan Duathlon.
Baca Juga: Marques Bolden Modal Besar Timnas Basket Indonesia di FIBA Asia Cup 2022
Kemudian, Triathlon, Anggar, Selam, Bola Lantai, Sepak Bola, Senam (Artistik dan Aerobik), Hoki (Lapangan dan Indoor), Jetski, Judo, Karate, Kun Khmer, Martial Arts, Obstacle Race, Petanque, Layar, dan Sepak Takraw.
Lalu, Pencak Silat, Soft Tennis, Tenis Meja, Taekwondo, Tenis, Traditional Boat Race, Voli (Indoor dan Pantai), Angkat besi, Gulat, serta Wushu.
Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono mengatakan, jumlah tersebut masih berpotensi bertambah. Hal ini lantaran ada beberapa cabor yang masuk dalam pertimbangan, dan baru akan diputuskan dalam pertemuan bersama federasi SEA Games (SEAGF) pada September 2022 mendatang.
“Kami memperjuangkan pencak silat, dan akhirnya disetujui. Bahkan kemungkinan akan ada 22 nomor yang dipertandingkan di SEA Games mendatang. Begitu juga cabor yang kami usulkan sebelumnya, yaitu polo air, wushu, dan jetski, juga telah dipastikan akan dipertandingkan,” kata Ferry dalam rilis pers KOI dikutip dari Antara, Sabtu (16/7/2022).
“Keputusan ini bisa bertambah karena ada beberapa cabang olahraga yang masih dalam pertimbangan, seperti panahan, menembak, dan kurash. Ini karena Kamboja tidak memiliki atlet, peralatan, dan bahkan federasi nasional sehingga beberapa NOC berkomitmen untuk membantu tuan rumah," sambungnya.
Masih dikatakan Ferry, Komite Olimpiade Nasional (NOC) Filipina menjadi salah satu yang berkomitmen untuk memberikan bantuan pelatihan hingga peralatan. Namun, tuan rumah masih menunggu realisasi bantuan yang ditawarkan, sehingga tambahan cabor baru bisa diputuskan September.
