Petrucci, Mantan Polisi yang Kini Juara Balapan MotoGP

- Selasa, 4 Juni 2019 | 09:32 WIB
MotoGP.com
MotoGP.com

Sejarah terjadi di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya, Danilo Petrucci menjuarai balapan MotoGP setelah delapan musim berkecimpung di dalamnya. 

Petrucci memenangi duel sengit lawan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso. Tangis pun pecah setelah pria asal Italia itu hendak naik podium. 

Perjalanan Petrucci di dunia balap terbilang unik. Siapa sangka pembalap berusia 28 tahun tersebut mengawali karier sebagai polisi.

Karier balapnya mulai bersinar setelah menjuarai balapan Superstock 600 Eropa pada 2009. Kemudian pada 2010, dia menaikkan level kompetisi di kejuaraan Piala FIM Superstock 1000 Eropa. Bersama tim Pedercini Racing, Petrucci finis di posisi kesembilan klasemen umum.

Kemitraan pertamanya dengan Ducati terjalin ketika membela tim BARNI Racing. Bersama tim ini, Petrucci mampu finis kedua di Superstock 1000 Eropa musim 2011.

Petrucci kemudian mengawali karir MotoGP bersama Ioda Racing Project pada 2012. Dia mulai memperlihatkan kemampuannya patut diwaspadai pembalap lain.

Pada 2014, karier balapan Petrucci memburuk dengan hanya mengemas dua poin dari tujuh seri awal. Ini menyebabkan kritik bermunculan ditujukan kepadanya. Semakin suram ketika di akhir musim dia hanya mendapat 17 poin dan berada di peringkat 20.

"Setelah tiga balapan aku merasa ingin menyudahi karirku. Aku tak merasa nyaman dengan motorku," kata Petrucci seperti dikutip laman resmi MotoGP.

Titik balik bagi Petrucci datang ketika Pramac Racing menawarinya kesempatan. Petrucci pun membayarnya dengan 11 kali hasil finis 10 besar dan podium runner-up MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone.

Pada 2016, kemajuan karier Petrucci sempat tersendat setelah dirinya menderita cedera ketika melakoni sesi tes. Dia menyelesaikan musim itu di peringkat 14 setelah pada musim sebelumnya di peringkat 10.

Petrucci kembali pada 2017 dengan lebih siap. Dia meraih empat podium dan sejumlah peluang juara. Pembalap berjuluk Petrux itu meraup 124 poin dan menempati peringkat delapan di akhir musim, satu posisi di bawah pebalap pabrikan Ducati Jorge Lorenzo.

Pada tahun berikutnya, Petrucci tampil lebih baik. Walaupun mengemas lebih sedikit podium tapi dia hanya gagal finis di dua balapan dibandingkan lima balapan di musim sebelumnya.

Penampilannya yang konsisten membuat Petrucci kemudian dipromosikan ke tim pabrikan Ducati. Dia mengisi posisi Jorge Lorenzo yang memutuskan pindah ke Repsol Honda. 

"Pada awal musim ini, aku mulai berpikir mungkin aku tak akan pernah menang. Namun kemudian aku beradaptasi dengan strategi ini untuk melakukan yang terbaik, di luar maupun di atas trek tanpa memikirkan apa pun," ungkap Petrucci.

"Aku tak punya kontrak lagi tahun depan, jadi aku mulai berpikir untuk melakukan hal lain di kehidupanku," tambahnya. 

Petrucci membuktikan dirinya sendiri salah. Dia kini menempati peringkat empat klasemen sementara pembalap MotoGP 2019, pencapaian terbaik dalam kariernya.

Mari kita tunggu kejutan apa lagi yang bakal diberikan sang mantan polisi!

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X