Atlet Australia, Patrick Tiernan dilaporkan tumbang di lintasan saat final cabang olahraga lari jarak jauh 10.000 meter di Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (30/7/2021) akibat kelelahan karena dihantui cuaca panas dan kelembapan di Jepang.
Setelah berusaha bangkit kembali, Tiernan harus puas finis di urutan ke-19.
Selemon Barega dari Ethiopia meraih medali emas, juara dunia Uganda Joshua Cheptegei meraih perak dan Jacob Kiplimo meraih perunggu.
Warganet media sosial yang mengetahui kabar Tiernan pun memuji semangat juang atlet tersebut di tengah cuaca panas.
"Sulit untuk ditonton. Sangat bagus sehingga dia menyelesaikan balapan. Bagus sekali sobat."
"He is absolutely done and dusted. He is running on heart only here."
— FOXSportsAUS (@FOXSportsAUS) July 30, 2021
Aussie Patrick Tiernan collapsed on the track, but got back up and finished in a remarkable effort in the 10,000-metre final. #Olympics
MORE: https://t.co/7eRr6y1qJg
(Courtesy of Channel Seven) pic.twitter.com/O3qAPBPyvM
"Patrick Tiernan yang sangat berani."
"Sialan Patrick Tiernan benar-benar memberikan segalanya. Sungguh lari yang berani dalam cuaca panas dan kelembapan itu."
Selain Tiernan, ternyata Daniil Medvedev juga dilaporkan berjuang untuk bernapas selama pertandingan tenis Olimpiade pada hari Rabu.
"Saya bisa menyelesaikan pertandingan tetapi saya bisa mati," katanya kepada wasit Carlos Ramos selama pertandingan.
"Saya baik-baik saja. Jika saya mati, apakah ITF [badan pengatur Federasi Tenis Internasional] akan bertanggung jawab?"
"Bahkan sejak set pertama saya tidak merasa cukup baik dengan pernapasan saya."
"Itulah mengapa saya menelepon fisio - saya merasa diafragma saya tersumbat."
Selama sepuluh menit istirahat, Medvedev menyempatkan mandi air dingin untuk mendinginkan dirinya.