Diduga Terkena Skandal Doping, CEO Nike Mark Parker Mengundurkan Diri

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:00 WIB
CEO Nike, Mark Parker (REUTERS/Brendan McDermid)
CEO Nike, Mark Parker (REUTERS/Brendan McDermid)

CEO Nike Mark Parker mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala eksekutif. Parker telah menjalankan perusahaan pakaian dan sepatu olahraga terbesar di dunia tersebut lebih dari satu dekade. 

Parker bergabung dengan perusahaan pada tahun 1979 dan diangkat menjadi CEO pada tahun 2006. Ia selesai bekerja sebagai CEO terhitung pada 13 Januari tahun depan. 

Ke depannya Parker akan menjadi ketua eksekutif dewan direksi dan terus bekerja sama dengan tim manajemen senior, kata Nike dalam siaran pers. 

Setelah mengundurkan diri sebagai CEO, Parker menuliskan memo internal kepada karyawannya, 

"Untuk lebih jelasnya, saya tidak akan pergi ke mana-mana." katanya. 

Parker merasa sangat percaya bahwa cara terbaik untuk berkembang dan tumbuh sebagai sebuah perusahaan adalah dengan membawa bakat luar biasa dari luar untuk bergabung dengan tim perusahaan yang telah lama menjadi bagian dari keluarga Nike. 

Setelah Parker mengundurkan diri, Nike langsung menunjuk salah satu anggotanya, John Donahoe. Saat ini Donahoe masih menjabat sebagai CEO ServiceNow dan beberapa tahun menjalankan eBay. 

Sebelumnya, ia juga telah menjabat sebagai anggota dewan Nike sejak 2014 dan tetap menjadi ketua dewan di PayPal. 

Dalam sebuah pernyataan, Parker pernah menunjukkan 'keahlian' Donahoe dalam era perdagangan digital dan teknologi. Parker menyatakan bahwa Donahoe sangat cocok untuk mempercepat transformasi digital perusahaan. 

Sementara itu, Parker juga telah memimpin perusahaan pada saat pertumbuhan penjualan yang kuat dan kenaikan harga saham. Tetapi, perusahaan mengalami sejumlah kontroversi dalam beberapa tahun terakhir di bawah pengawasan Parker. 

Pada awal bulan ini, Parker ditemukan memiliki hubungan langsung dengan skandal doping. 

Kepergian Parker diisukan dengan skandal doping setelah laporan yang menuduh bahwa kepala eksekutif bertukar email dengan pelatih lari yang didukung Nike Alberto Salazar dan Dr. Jeffrey S. Brown. 

Skandal ini melibatkan sponsor Nike mengenai percobaan mereka dengan obat-obatan yang meningkatkan kinerja untuk atlet.

Nike diduga mendukung penemuan obat dengan peningkat kinerja yang tidak akan memicu tes doping yang positif. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X