Sebelum era Marc Marquez, Valentino Rossi memang selalu tampil impresif dalam setiap seri balapan.
Tak heran, gelar juara sebanyak 7 kali dalam rentang 2001 sampai 2009 menjadi bukti sahih kehebatan Rossi di arena balap MotoGP.
Namun setelah kedatangan Marquez pada tahun 2013, Rossi tak pernah sekali pun menjadi juara MotoGP.
Prestasi terbaik Rossi hanyalah menjadi runner up dibawah Marquez pada 2014, 2015 dan 2016.
Rossi dan Marquez ibarat antitesis, Saat Marquez berjaya, Rossi justru terpuruk hingga namanya kini nyaris tenggelam di bawah bayang-bayang Marquez.
Banyak yang menyebut bahwa kegagalan Rossi ini adalah buah dari karma. Sebab pada awal kemunculannya di dunia MotoGP pada awal 2000-an, Rossi adalah pembalap tengil, mirip seperti Marquez di awal debut MotoGP.
Salah satu sikapnya yang membuat namanya sempat jadi public enemy adalah sikapnya yang merendahkan pembalap senior semacam Max Biaggi dan Sete Gibernau.
Pernah pada musim balap 2004, Rossi menyebut Gibernau takkan pernah bisa lagi memenangi balapan. Padahal saat itu Rossi dan Gibernau saling bersaing untuk memperebutkan titel juara.
Alhasil atas pernyataannya itu Rossi seakan menerima karmanya sekarang. Saat ini justru Rossi yang tidak pernah memenangi satu pun seri balapan.
Keran juaranya kini seolah ditutup Marquez, akibat Karma yang dulu ia lakukan ke Gibernau.
