FOTO: Pebulu Tangkis Tim All England Indonesia Tiba Kembali di Tanah Air

- Senin, 22 Maret 2021 | 23:32 WIB
Pebulutangkis All England Indonesia mengikuti jumpa pers setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021)malam.  (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Pebulutangkis All England Indonesia mengikuti jumpa pers setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021)malam. (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Timnas bulu tangkis Indonesia yang kembali dari All England 2021 telah tiba di Tanah Air.  Timnas disambut pengurus PB PBSI setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021) malam. 

Tim All England Indonesia kembali ke tanah air lebih cepat setelah dipaksa mundur dari kejuaraan tersebut karena menumpang pesawat yang salah satu penumpangnya terkonfirmasi positif COVID-19 saat menuju ke Inggris.

Saat jumpa pers, Perwakilan atlet tim nasional bulu tangkis yang berlaga di All England 2021 mengaku tidak puas dengan permintaan maaf BWF atas insiden penarikan paksa saat berlaga di babak pertama turnamen Super 1000 pada 17 Maret.

-
Pebulutangkis All England Indonesia mengikuti jumpa pers setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021)malam. (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Baca juga: Meski Keluarkan Dana Hampir 1 T, Riza Menilai Keekonomian Formula E Masih Menguntungkan

Atlet ganda putra Marcus Fernaldi Gideon meminta BWF agar melakukan persiapan lebih matang. Dengan jumlah turnamen yang semakin sedikit karena terdampak pandemi, seharusnya BWF punya proyeksi persiapan yang lebih baik untuk menghindari kejadian seperti yang dialami timnas.

"Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggjungjawaban yang pasti. Jangan hanya cuma minta maaf lalu urusannya dianggap selesai, harusnya tidak seperti itu," tutur Marcus dalam konferensi pers virtual, Senin (22/3) dikutip dari ANTARA.

Atlet senior spesialis ganda putri Greysia Polii juga ikut mengutarakan pandangannya terkait peristiwa ini.

-
Pebulutangkis All England Indonesia mengikuti jumpa pers setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021)malam. (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Greysia, yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu, menilai BWF tidak memahami posisinya selain menjadi organisasi induk dan panitia. Pada masa pandemi, BWF juga berperan sebagai penengah antara otoritas kesehatan negara penyelenggara dan atlet.

Pada kasus penarikan timnas dari All England, BWF seharusnya bisa melindungi atlet dari kebijakan kepada Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang terkesan dipaksakan untuk membawa timnas ke hotel isolasi.

Dalam kesempatan ini timnas juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PBSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di London, media nasional, serta masyarakat Indonesia yang mencurahkan bantuan dan dukungan kepada mereka.

-
Pebulutangkis All England Indonesia mengikuti jumpa pers setibanya dari Inggris di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (22/3/2021)malam. (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X