Sprinter Inggris Raya Chijindu Ujah yang Raih Perak di Olimpiade Tokyo Positif Doping

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 17:37 WIB
Atletik - Kejuaraan Atletik Inggris - Manchester Regional Arena, Manchester, Inggris - 26 Juni 2021 Chijindu Ujah Inggris setelah memenangkan final 100m putra (photo/REUTERS/Molly Darlington)
Atletik - Kejuaraan Atletik Inggris - Manchester Regional Arena, Manchester, Inggris - 26 Juni 2021 Chijindu Ujah Inggris setelah memenangkan final 100m putra (photo/REUTERS/Molly Darlington)

Inggris Raya terancam kehilangan satu medali perak di Olimpiade Tokyo setelah sprinter Chijindu Ujah yang turun di nomor estafet 4x100m putra diskors sementara karena dinyatakan positif doping.

Unit Integritas Atletik (AIU) seperti dilansir Reuters, Kamis (11/8) waktu setempat menyebutkan, Ujah meraih medali perak Olimpiade Tokyo bersama Zharnel Hughes, Richard Kilty, dan Nethaneel Mitchell-Blake.

AIU dalam pernyataannya mengatakan sampel Ujah di pesta olahraga empat tahunan tersebut menunjukkan adanya zat terlarang jenis ostarine dan S-23.

Zat tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari kalas obat baru yang disebut modulator reseptor androgen selektif (Sarm) dengan efek yang mirip dengan steroid anabolik.

Baca juga: Bangga Raih Perunggu Olimpiade Tokyo, Ginting: Hasil Ini Sangat Berarti

Ujah masih memiliki kesempatan untuk uji sampel B. Namun jika terbukti maka secara otomatis Inggris Raya bakal kehilangan satu medali perak.

Dengan begitu, Kanada yang sebelumnya berada di posisi ketiga akan naik peringkat. Pun demikian dengan China yang berpotensi mendapatkan perunggu.

Selain Ujah, terdapat tiga atlet lainnya juga masuk dalam daftar doping yakni pelari asal Bahrain kelahiran Maroko Sadik Mikhou, atlet tolak peluru Georgia Benik Abramyan, dan sprinter Kenya Mark Otieno Odhiambo.

"AIU sekarang menunggu kesimpulan dari proses ITA terhadap para atlet di atas, yang akan menentukan apakah pelanggaran aturan anti-doping telah dilakukan dan konsekuensi apa (jika ada) yang harus dikenakan sehubungan dengan Olimpiade," demikian pernyataan AIU.

Untuk diketahui, dalam dunia olahraga, doping merujuk pada penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga seluruh dunia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X