Cerita Windy Cantika yang Sempat Menangis saat Masih Sisakan Satu Angkatan Lagi

- Minggu, 25 Juli 2021 | 14:02 WIB
Windy Cantika. (REUTERS/Edgard Garrido)
Windy Cantika. (REUTERS/Edgard Garrido)

Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah menceritakan perjuangannya di Olimpiade Tokyo 2020 hingga akhirnya berhasil menyabet perunggu di cabang olahraga (cabor) angkat besi, Sabtu (24/7/2021).

Gadis 19 tahun tersebut menorehkan total angkatan 194 kg. Windy sendiri tidak memperkirakan akan kalah di angkatan snatch. Namun, sepanjang perjuangannya tersebut, Windy terus mendapat semangat dari pelatihnya.

"Tadi disemangati Pak Dirja (Wihardja/pelatih) karena biasanya saya menang di snatch, tapi tadi agak kalah. Jadi, mungkin Allah ngasih rezekinya di clean and jerk. Pak Dirja bilang jangan patah semangat," kata Windy dalam konferensi pers virtual.

Dari situ, Windy langsung bersemangat dan tidak lagi memikirkan berat angkatannya. Saat angkatan clean and jerk, Windy mengaku sempat menangis meski masih ada satu angkatan lagi.

Namun, pelatihnya kembali mengingatkan agar ia tidak menangis karena masih tersisa satu angkatan lagi.

"Tadi saya sempat meneteskan air mata pas clean dan jerk, cuma masih ada satu angkatan. Kata Pak Dirja, jangan (nangis) dulu, belum beres," cerita Windy.

Windy sendiri mengaku tak menyangka bisa meraih medali dalam debutnya di ajang Olimpiade di Tokyo.

“Alhamdulillah, senang sekali karena pada umur 19 tahun sudah bisa ikut Olimpiade dan menyumbangkan medali,” ujar Windy.

“Ini menjadi kejutan apalagi ini Olimpade pertama saya. Saya tidak menyangka bisa dapat medali. Dari awal merintis karier sebagai lifter sudah diberi tahu soal ke depannya. Jadi saya mengalir saja,” sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X