Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memberikan komentar mengenai nasib Maverick Vinales bersama timnya. Jarvis menjelaskan bahwa sang pembalap memang sudah tidak merasa bahagia, sehingga akhirnya memilih untuk berpisah di MotoGP musim 2021.
“Maverick jelas sangat bertalenta, tapi pada saat yang sama, ia juga misterius. Namun, sangat penting baginya untuk punya mental yang nyaman, kuat, dan bahagia,” jelas Jarvis, seperti dikutip dari Motorsport Total, Senin (23/8/2021).
“Ia harus merasa berada di tempat yang tepat. Dengan begitu, ia bisa meraih hasil yang ia inginkan. Mungkin ada rider lain ada yang tak terlalu naik-turun dan lebih ulet. Ketika kami merasa Maverick tak lagi bahagia bersama kami, kami mencari solusi, seperti yang selalu kami lakukan,” lanjutnya.
“Prinsip kami adalah tak memaksakan pembalap untuk bertahan. Jika sang atlet tak bahagia, lebih baik mereka meninggalkan kami. Ini lebih baik untuk tim, untuk pembalap, dan semua orang yang terlibat,” ujar Jarvis.
Selain itu, Jarvis juga memberikan jawaban soal rumor keretakan hubungan antara Tim Yamaha dengan Vinales. Terlebih beberapa waktu lalu, Vinales memutuskan untuk mengganti kepala kru dari Esteban Garcia dengan Silvano Galbusera.
“Saya punya cara mudah menghindari pertanyaan itu, karena saya tak hadir di Sachsenring. Jadi, saya bisa bilang bahwa saya tak di sana, hingga saya juga tak melihat apa yang sebenarnya terjadi di trek. Saya tak bisa benar-benar membicarakan penolakan Maverick untuk bekerja, karena toh dia turun di semua sesi latihan,” tuntas Jarvis.
