Misi Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Baru KOI

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:08 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia periode 2019-2023, Raja Okto Saptahari. (Antara/Hafidz Mubarak A)
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia periode 2019-2023, Raja Okto Saptahari. (Antara/Hafidz Mubarak A)

Raja Sapta Oktohari resmi menjabat Ketua Umum Komite Olimpiade (KOI) periode 2019-2023. Dia menggantikan posisi dari Erick Thohir.

Putra dari Oesman Sapta Odang ini terpilih secara aklamasi dalam Kongres KOI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (9/10).

Misi besar diusung pria yang akrab disapa Okto itu. Tak tanggung-tanggung, dia ingin membawa Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Kita sepakat bercita-cita untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Proses ini akan kita kejar dan raih pada saat Olimpiade 2020 nanti," ujar Okto.

Demi mewujudkan hal itu, pria yang juga Ketua PB ISSI tersebut akan memaksimalkan pejabat cabang olahraga (cabor) yang aktif di federasi internasional untuk memanfaatkan jaringannya demi melakukan lobi.

"Karena dengan ini akan mudah menjangkau dunia dan membuat Indonesia jadi tuan rumah," tuturnya.

Tuntaskan Dualisme Pengurus Cabor

Tak hanya itu, Okto juga akan bergerak cepat dalam melakukan tugas sebagai Ketua KOI yang baru. Satu di antaranya adalah menuntaskan dualisme kepengurusan di beberapa cabor. 

-
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terpilih periode 2019-2023 Raja Sapta Oktohari (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Umum KOI 2015-2019 Erick Thohir (kanan). (Antara/Hafidz Mubarak A)

Sebut saja kasus dualisme yang ada di Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia. Saat ini ada dua kubu yang mengklaim sebagai pengurus yang sah, yaitu kubu Peter Layardi dan kubu Lukman Edy.

"Secepatnya diselesaikan. Kami tak ingin kondisi itu mengganggu pembinaan maupun prestasi atlet," ujar Okto. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X