Pertama Kali, Kejuaraan Dunia Paragliding Digelar di Sumedang

- Jumat, 26 Juli 2019 | 09:15 WIB
Atlet paralayang melakukan atraksi pada kejuaraan nasional Paralayang Trip of Indonesia (TroI) seri kedua di Desa Lengkong, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2019)FOTO ANTARA/Anis Efizudin.
Atlet paralayang melakukan atraksi pada kejuaraan nasional Paralayang Trip of Indonesia (TroI) seri kedua di Desa Lengkong, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2019)FOTO ANTARA/Anis Efizudin.

Kejuaran paragliding internasional bakal digelar di Sumedang Jawa Barat. Event West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019 pertama kali ini, bakal diikuti sekitar 80 pilot dari 20 negara.

Ajang ini diklaim juga sebagai sarana untuk mempromosikan pariwisata Sumedang sebagai ‘surga’ paradiliging internasional sekaligus destinasi kelas dunia.

Bupati Sumedang Donny Ahmad Murnir mengatakan, daerahnya memiliki tempat yang sangat baik untuk olahraga udara, khususnya paralayang  tidak hanya untuk kompetisi di level akurasi dan “cross country”, tetapi juga bagus untuk “fun fly” atau terbang gembira di atas Bendung Jatigede.

Sumedang, lanjut ia, juga memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tidak bisa ditemui di tempat lain sehingga mendapat julukan ‘Puseur Budaya Sunda’ atau  Pusat Kebudayaan Sunda.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi event wisata olahraga yang sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Sumedang yang memiliki ikon Bendung Jatigede.  

"Di kawasan ini juga akan dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Jatigede sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” katanya.

Ia menegaskan, semakin banyak event pariwisata digelar, akan membuat kesejahteraan ekonomi dan indeks kebahagian masyarakat di daerah akan meningkat. 

Kejuaraan dunia paralayang West Java Paragliding World Championship 2019 akan melombakan dua kelas yaitu; Paragliding Accuracy World Cup (Pre-PGAWC 2019) dan Paragliding Cross Country World Cup (Pre-PWC 2019) dan diakhiri dengan Paragliding Festival (Fun Fly dan Festival Budaya).

Untuk kelas accuracy (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Accuracy/ PGAWC) akan berlangsung di Kampung Toga, Sumedang, pada 2-5 Oktober 2019 dan ditargetkan akan diikuti 80 pilot dari 20 negara.

Sementara itu untuk kelas cross country (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Cross Country/Pre-PWC 2019) akan berlangsung di Batu Dua, Sumedang, pada  2-6 Oktober 2019 diikuti sekitar 80 pilot.

Sedangkan untuk Fun Fly dan Festival Budaya dengan linsensi dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) akan berlangsung di Jati Gede, Sumedang pada 7- 8 Oktober 2019.

Pada event fun fly ini akan dilakukan pemecahan Muri untuk Rekor Dunia Terbang Bersama diikuti sekitar 160 pilot. Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, festival kuliner, serta lomba fotografi/videografi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X