Impian Hilman, Ikut Audisi PB Djarum agar Jadi Atlet Pelatnas

- Kamis, 21 November 2019 | 13:00 WIB
ANTARA/Shofi Ayudiana
ANTARA/Shofi Ayudiana

Setiap orang tentu memiliki cita-cita dan keinginan untuk diwujudkan. Sebagian hanya mengikuti alur kehidupan tanpa memperjuangkan impiannya. Sebagian lagi berusaha mati-matian untuk mewujudkan keinginan mulianya di masa depan. Sama seperti perjuangan seorang bocah yang bertekad untuk jadi atlet pelatnas.

Bocah tersebut bernama Muhammad Hilman Andriansyah. Demi mewujudkan keinginannya, ia kerap mengasah kemampuannya dalam bidang olahraga bulu tangkis.

Postur tubuh yag kecil, tak menyurutkan langkah dan gerakannya memukul kok dengan sebuah raket. Suara kakinya yang bergesekan dengan lantai lapangan terdengar begitu jelas.

Sesekali ia melenguh saat bola yang dipukulnya meleset terlalu jauh dari garis atau malah gagal jatuh di kotak permainan lawannya. Sementara itu, di belakangnya tampak seorang pria yang berusaha untuk memberinya motivasi agar tetap semangat berlatih.

Bocah yang kini berusia 13 tahun itu menjadi salah satu finalis dalam Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019. Hilman ingin sekali menjadi seorang atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) di masa mendatang.

-
ilustrasi/instagram/@romli_sawunggaling

Peserta dari Tasikmalaya ini sebenarnya telah mengikuti beberapa kali audisi sejak tahun 2018. Namun, ia baru bisa lulus pada September lalu lewat audisi umum seri Purwokerto.

Sebelum terdaftar dalam audisi umum PB Djarum, Hilman sudah tergabung dalam salah satu klub di daerahnya sejak duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD). Hilman mengaku bahwa ia sudah menyukai olahraga ini sejak usianya empat tahun. Orang tuanya yang sering mengajak Hilman menonton turnamen bulu tangkis di televisi membuatnya jatuh cinta dengan olahraga ini.

"Hilman itu sudah mulai suka dengan bulutangkis sejak dari TK umur empat tahun. Dia udah mulai main dengan tembok doang di rumah," ungkap Ayah Hilman, Deni Andriasnyah.

"Dan dia ikut audisi itu, pikirannya udah jauh. Dia ingin jadi atlet pelatnas," ucap Deni.

Dilansir dari ANTARA, Hilman mengaku sudah terbiasa dengan jadwal latihan yang cukup padat. Dalam seminggu, Senin sampai Jumat, Hilman menghabiskan delapan jam sehari untuk latihan. Sesi pagi dimulai dari pukul 08.00-12.00 dan dilanjut sesi sore pada pukul 17.00-20.00.

-
instagram/@romli_sawunggaling

Walaupun melelahkan, ayah Hilman mengatakan bahwa anaknya tak pernah sekalipun mengeluh atau menyerah. Ia tetap berusaha untuk mewujudkan keingiannya menjadi atlet pelatnas. Selaku ayah, Deni sudah berulang kali menjelaskan pada Hilman tentang risiko dari bulu tangkis, namun ia selalu mendapatkan jawaban yang sama, "Aku ingin jadi atlet bulutangkis."

Kesempatan emas

Di Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, Hilman menjadi salah satu peserta yang cukup beruntung. Usai mendapatkan super tiket di audisi seri Purwokerto, ia menjadi satu-satunya peserta yang dilirik oleh tim pencari bakat untuk melakukan karantina lebih dulu selama tiga minggu di GOR Djarum.

Di markas Djarum ini, Hilman belajar dan dilatih oleh jajaran pelatih PB Djarum seperti Engga Setiawan dan Bandar Sigit. Sang ayah bahkan sempat heran karena anaknya berhasil mendapatkan kesempatan yang begitu besar.

"Saya juga gak tahu kenapa. Tapi mungkin tim pencari bakat melihat sesuatu yang berbeda dari dia yang harus diasah dan diperbaiki," tutur Deni.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X