Pelari Inggris Ini Pernah Ingin Bunuh Diri, Lalu Bagaimana Dia Bangkit dari Keterpurukan?

- Minggu, 24 Juli 2022 | 22:03 WIB
Matthew Hudson-Smith. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Matthew Hudson-Smith. (REUTERS/Lucy Nicholson)

Peraih medali perunggu 400m Kejuaraan Dunia asal Inggris Raya Matthew Hudson-Smith mengatakan ia berusaha mengakhiri hidupnya tahun lalu saat ia berjuang dengan masalah kesehatan mental, cedera, utang dan isolasi selama pandemi COVID-19.

Hudson-Smith (27), mencatat waktu 44,66 detik untuk mencapai podium terakhir pada Jumat (22/7/2022), di belakang pelari Amerika Michael Norman dan Kirani James dari Grenada.

"Saya mempunyai masalah besar kesehatan mental pada 2021," kata Hudson-Smith kepada wartawan setelah memenangi medali keempat bagi Inggris di Eugene, Oregon. "Tidak banyak orang mengetahui ini, namun saya benar-benar mencoba bunuh diri.

"Saya berlomba dengan mengetahui saya sakit sepanjang waktu, mengikuti lomba dengan mengetahui saya tidak 100%... Bayangkan melangkah ke lintasan dengan mengetahui kamu sakit. Kamu menghadapi banyak tekanan karena semua orang berharap banyak dari kamu," tuturnya.

Baca juga: Seperti Langit! Air Terjun Ini Punya Tujuh Tingkat, Menjamahnya Harus Lewati Jalan Ekstrem

Hudson-Smith mengatakan ia kehilangan sponsor dan terlilit utang ketika ia tinggal di Amerika Serikat saat ia berjuang dengan cedera dan melewatkan Olimpiade tahun lalu.

"Saya tidak bisa mengikuti Olimpiade karena beberapa alasan... Selama COVID, saya terjebak di Amerika sendirian. Saya menyukai Amerika, tapi saya ingin bersama keluarga saya. Itu sulit. Saya ingat berbicara dengan banyak orang tentang tidak mengerjakan olahraga ini," katanya seperti dikutip Reuters via Antara, Minggu (24/7/2022).

"Ibu saya dan yang lainnya seperti, 'dengar, lakukan saja ini' dan sekarang saya sudah membayar utang saya, saya diangkat oleh Puma dan sekarang saya memperoleh medali ini... Sejujurnya, banyak orang mempunyai masalah mental."

Hudson-Smith mengatakan meraih medali dunia pertamanya telah mengembalikan keyakinannya.

"Saya melihat nama saya dan saya jatuh ke lantai karena tiga tahun ini benar-benar neraka..," katanya. "Ini kesempatan pertama saya meraih medali di tingkat dunia. Banyak orang maju dari sini. Segalanya mungkin," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X