Menduga Ledakan di Reli Dakar Serangan Teroris, Menlu Prancis Minta Saudi Transparan

- Jumat, 7 Januari 2022 | 21:47 WIB
Pebalap tim Toyota Gazoo Racing Nasser Al-Attiyah dan co-driver Matthieu Baumel beradu kecepatan dengan pebalap tim BRX Sebastien Loeb dan co-driver Fabian Lurquin di etape 5 Reli Dakar di Riyadh, Arab Saudi. (6/1/2022) (ANTARA/REUTERS/HAMAD I MOHAMMED)
Pebalap tim Toyota Gazoo Racing Nasser Al-Attiyah dan co-driver Matthieu Baumel beradu kecepatan dengan pebalap tim BRX Sebastien Loeb dan co-driver Fabian Lurquin di etape 5 Reli Dakar di Riyadh, Arab Saudi. (6/1/2022) (ANTARA/REUTERS/HAMAD I MOHAMMED)

Menduga ledakan yang menimpa mobil tim asal Prancis peserta Reli Dakar di Arab Saudi pekan lalu merupakan serangan teroris. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jeam Yves Le. 

"Kami telah meminta penyelenggara dan ofisial Saudi untuk sangat transparan dengan apa yang terjadi karena terdapat hipotesis bahwa itu merupakan serangan teroris," kata Le Drian seperti yang dikutip indozone dari Antara, Jumat (7/1/2021). 


Perkataan Menlu itu pun kemungkinan membuat kesal pemerintah Arab Saudi. Sehingga pada 1 Januari, pemerintah Arab Saudi berkomentar,

"prosedur pengumpulan data awal tidak mendapati adanya kecurigaan tindak kriminal," kata Pemerintah Arab Saudi. 

Di samping itu, Kejaksaan Prancis mengatakan bahwa mereka telah membuka investigasi terkait terorisme terhadap insiden tersebut.

Ledakan yang membuat salah satu kompetitor reli cedera parah, menimpa mobil pendukung tim Sodicars asal Prancis. 

"Hal itu terjadi setelah mereka meninggalkan hotel di Jeddah untuk menuju ke balapan," demikian ungkap tim dan panitia penyelenggara.

Sementara itu, Le Drian menuturkan penyelidik Prancis dijadwalkan menuju Arab Saudi dan Paris menyarankan penyelenggaraan reli dibatalkan.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X