Lucas Hernandez mengaku frustasi tak menjadi pilihan utama pelatih Bayern Muchen, Hans-Dieter Flick. Padahal, pemain asal Prancis itu berstatus sebagai pemain termahal Die Roten.
Lucas Hernandez dibeli Bayern Munchen dari Atletico Madrid pada musim panas 2019 lalu. Saat itu, ia dibanderol dengan harga 80 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun.
Meski berstatus sebagai pemain termahal Bayern Munchen, hal itu tak jadi jaminan karier Hernandez berjalan lancar. Malah, ia kesulitan mendapat tempat di skuat utama di lini belakang Bayern Munchen.
Musim lalu, Hernandez lebih banyak absen karena cedera. Ia hanya tampil 19 kali membela Munchen musim 2019/20.
Di musim ini, nasibnya belum juga berubah meski sudah pulih dari cedera. Hernandez baru mencatatkan 17 kali penampilan di Bundesliga dan selebihnya menghangatkan bangku cadangan.
Hernandez kalah bersaing dengan Alphonso Davies di posisi bek kiri. Ia kini lebih sering digeser menjadi bek tengah. Walau, masih juga kesulitan menggusur Jerome Boateng dan David Alaba sebagai pilihan utama.
Sebagai pemain cadangan, ia bahkan masih harus bersaing dengan Niklas Suele saat menggantikan Alaba atau Boateng apabila absen. Situasi ini jelas membuat Hernandez frustrasi. Ia mengaku begitu geram kerap kali harus menjadi penonton di bench pemain.
"Saya adalah seseorang yang selalu ingin bermain. Musim lalu sangat rumit dengan cedera saya. Musim ini berjalan lebih baik," ujar Lucas Hernandez dikutip dari BavariaFootballworks.
"Setiap kali saya bermain untuk klub, saya ingin mengembalikan kepercayaan ke klub. Ada saat-saat selama musim ini ketika saya di bangku cadangan saya frustrasi, marah, kesal.
"Saya orang yang kompetitif, saya selalu ingin bermain. Jika itu tidak terjadi, memang benar saya marah, kesal."
