Menjadi bagian dari kemeriahan memang menyenangkan. Apalagi jika klub sepak bola kebanggaan kota menjadi jawara. Euforia inilah yang dirasakan ratusan ribu warga Frankfurt, Jerman saat tim Eintracht Frankfurt keluar sebagai juara piala Europa.
Sehari setelah kemenangan dramatis di Sevilla, Spanyol, puluhan ribu warga berbondong-bondong ke pusat kota untuk menjadi saksi mata parade Kevin Trapp dan kawan-kawan.
Tim IDZ Creators, Aulia Kurnia yang sedang kuliah di kota Frankfurt pun enggak mau ketinggalan. Bersama dua warga Indonesia lainnya, mereka penasaran dengan antusiasme warga. Bertempat di Roemerberg, Frankfurt pesta penyambutan tim berlangsung meriah.
Sejak sore hari polisi sudah memadati kawasan Roemer. Lokasi yang merupakan salah satu ikon Frankfurt ini juga ternyata sebelumnya pernah digunakan saat Timnas Jerman merayakan kemenangan menjadi juara Piala Dunia 2014 lalu.
Para pemain dan ofisial yang dijadwalkan tiba sekitar jam 20.00 waktu setempat ternyata ngaret karena padatnya lalu lintas serta lautan manusia. Apalagi mereka menggelar pawai sederhana namun sangat meriah.
Semua kalangan tumpah ruah memeriahkan perayaan langka ini.
“Meski pemerintah Jerman sudah melonggarkan aturan terkait prokes Covid-19, aku masih masih ngeri dan was-was melihat lautan manusia di depan mata.” Ujar Aulia.
Pesta rakyat ini pun menjadi ladang rezeki untuk banyak pedagang atau mereka yang bisa melihat peluang. Pedagang kios minuman dan roti jadi yang paling banyak diburu.
Aulia sempat melihat pedagang sosis bakar Halal yang juga kebanjiran pelanggan. Untuk sepotong sosis bakar, harganya 2,99 Euro atau sekitar Rp46 ribu.
Namun mereka enggak memanfaatkan keadaan dengan menaikkan harga jual. Penjual kaus kagetan dan suvenir Eintracht Frankfurt bikin acara makin seru. Harga untuk kaus bervariasi, mulai dari 5 Euro atau Rp80 ribu per buah, Aulia pun membelinya untuk memeriahkan parade.
Aulia juga melihat banyaknya WC portable di sekitar area perayaan.
Makin malam kawasan perayaan ternyata sudah enggak bisa lagi menampung massa. Sudah banyak yang mabuk dan mengamuk karena lokasi ditutup polisi dengan pagar. Alhasil fans yang sudah dipengaruhi alkohol jadi makin agresif dan nyaris menyebabkan kerusuhan kecil.
Namun kejadian ini sempat diantisipasi oleh sejumlah warga dan polisi.
Para pemain tiba sekitar jam 22.00 waktu setempat. Kegiatan berlangsung agak ‘ngeri-ngeri sedap’ karena puluhan ribu orang larut dalam kegembiraan. Tim berjuluk ‘die Diva vom Main’ atau Diva dari Main (nama sungai di Frankfurt) juga enggak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangga. Mereka berkali-kali berterima kasih pada fans yang selalu setia mendukung tim di mana pun berada.
