Ada pemandangan menarik di Liga CONCACAF pada Selasa (21/9/2021) malam waktu setempat ketika wakil presiden Suriname yang berusia 60 tahun memilih dirinya untuk menjadi starter dan kapten bagi timnya, Inter Moengotapoe saat melawan tim Honduras, Olimpia.
Sang wakil presiden, Ronnie Brunswijk sendiri merupakan mantan tentara pemberontak yang menjadi politisi. Dia turun ke lapangan di Stadion Ronnie Brunswijk, Suriname, mengenakan kostum nomor 61 dan berperan sebagai gelandang.
Namun mengingat dirinya sudah tidak pantas bermain sepak bola dan telah membuat 14 dari 17 percobaan umpan, ia keluar sendiri pada menit ke-54 dengan posisi timnya tertinggal 3-0.
Pemain penggantinya, Rievaldo Doorson kemudian mendapat kartu merah saat Inter tumbang dengan kekalahan memalukan 6-0 di kandang sendiri.
Inter sebelumnya telah memenangkan 10 gelar liga, 3 Piala Suriname dan Piala Presiden Suriname, tetapi belum memenangkan gelar internasional utama.
Lebih mencengangkannya lagi, usai pertandingan, wakil presiden Suriname itu masuk ke ruang ganti Olimpia dan membagikan uang tunai kepada para pemain tim pemenang, juga bertukar kaos dengan salah satu pemain.
Video was streamed tonight from Olimpia's locker room that appears to show Ronnie Brunswijk giving people in the locker room cash. He also leaves with an Olimpia shirt.pic.twitter.com/eQ1Vk928Bl
— Jon Arnold (@ArnoldcommaJon) September 22, 2021
Sebagai informasi, Liga CONCACAF adalah kompetisi sistem gugur tahunan yang terdiri dari tim-tim dari Amerika Tengah dan Karibia, di mana klub Kosta Rika Alajuelense sebagai pemegang trofi saat ini.
Brunswijk telah menjalani kehidupan yang beragam dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Suriname sejak menjadi terkenal sebagai pemimpin pemberontak yang membentuk Tentara Pembebasan Suriname pada tahun 1985.
Bahkan menurut New York Times, Brunswijk adalah 'buruan perampok bank' seorang 'pemimpin gerilya' dan telah menjadi ayah setidaknya dari 50 anak.
Pada tahun 1999, pemerintah Belanda juga pernah menuntutnya melakukan perdagangan kokain dan dia dijatuhi hukuman 8 tahun penjara secara in absentia, meskipun tetap menjadi orang bebas di Suriname.
Enam tahun kemudian dia terlibat lagi dengan pihak berwenang ketika diskors oleh asosiasi sepak bola nasional setelah mengancam seorang pemain di lapangan dengan pistol, serta dikenai sanksi pada 2012 karena melecehkan wasit secara verbal.
Brunswijk menjabat sebagai anggota parlemen selama 15 tahun dan pada tahun 2020 menjadi wakil presiden Suriname.
Dia telah mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola beberapa tahun yang lalu, tetapi entah bagaimana kembali bermain sejenak dalam kekalahan 6-0 timnya.
