INDOZONE.ID - Suporter Malaysia menembakkan sinar laser ke arah pemain Thailand dalam leg ke-1 semifinal Piala AFF 2022, Sabtu (7/1/2023). Timnas Indonesia ternyata juga pernah menjadi korban.
Malaysia menjamu Thailand di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Tampil di hadapan publik Malaysia membuat Harimau Malaya percaya diri memenangkan pertandingan.
Terbukti gol cepat pada menit ke-11 berhasil dilesatkan Faisal Halim lewat tendangan voli. Meski bola tidak terlalu keras, kiper Thailand sudah mati langkah karena keluar dari sarangnya.
Malaysia bisa saja menambah gol lewat sundulan salah satu pemainnya. Namun, dianulir wasit karena terlibat benturan dengan pemain Thailand (54').
Baca Juga: Hasil Semifinal Leg I Piala AFF 2022: Kejutan, Malaysia Tekuk Juara Bertahan Thailand 1-0
Sampai turun minum, Malaysia keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0 kontra Thailand. Secara mengejutkan anak asuh Kim Pan-gon memiliki modal berharga bertemu tim Gajah Perang -sebutan Timnas Thailand- di leg ke-2.
Namun, ada satu hal yang disoroti dalam pertandingan Malaysia melawan Thailand. Pasalnya, suporter Negeri Jiran ini melakukan aksi tidak terpuji dengan menembakkan laser ke arah Pansa Hemviboon.
Tampak Pansa Hemviboon yang tengah mendapatkan perawatan medis harus terkena laser berwarna hijau. Cahaya itu bahkan mengincar wajahnya.
???????????!?????????? #?????? pic.twitter.com/VZaSAD1Uh0
— ???? (@snxk_jy) January 7, 2023
Tentunya laser sangat menggangu penglihatan pemain ketika di lapangan. Jelas pengaruh suporter dapat merugikan tim lawan.
Baca Juga: Mirip Indonesia! Netizen Malaysia Serang Instagram Wasit Kontroversial Ini
Timnas Indonesia sendiri pernah menjadi korban tembakan laser oleh suporter Malaysia. Tepatnya saat final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Markus Haris Maulana seringkali tersorot laser yang diberikan fans Malaysia tersebut. Hal ini merusak konsentrasinya di bawah mistar gawang.
Hasil itu membuat Indonesia gagal meraih gelar Piala AFF. Skuad Garuda kalah dengan agregat 4-2 (3-0 & 1-2).
Malaysia keluar sebagai juara Piala AFF pertama kalinya. Sebuah momen yang tidak bisa dilupakan bagi publik Indonesia melihat negaranya pulang tanpa trofi era Alfred Riedl.
Penulis: Arief Wahyu Pradana
