Sebuah insiden menarik tersaji di pertandingan Liga Kolombia antara Deportes Tolima melawan Millonarios. Pasalnya pemain Millonarios, Daniel Catano, dikartu merah oleh wasit lantaran mendorong pitch invader hingga jatuh ke tanah.
Insiden ini terjadi sebelum pertandingan dimulai. Para pemain dari kedua tim tengah bersiap menempati posisi mereka masing-masing. Namun, muncullah seorang pitch invader.
Si penerobos tersebut langsung menghampiri Daniel Catano dan mengeplak kepala bagian belakang si pemain. Tak terima dengan hal itu, Catano lantas mengejar si pitch invader dan kemudian mendorongnya hingga tersungkur.
Petugas keamanan kemudian datang untuk menangkap pitch invader. Meski begitu, aksi membela diri yang dilakukan oleh Catano ternyata tak bisa diterima oleh wasit. Catano pun diganjar kartu merah.
Baca Juga: Kiper Belgia Ini Meninggal Dunia Setelah Gagalkan Penalti Lawan
El payaso contento y roldan castigando al que agredieon solo pasa en el FPC pic.twitter.com/e3xdKVQaSO
— #MillonariosSeRespeta (@MillonariosEste) February 13, 2023
Usut punya usut, Daniel Catano merupakan mantan pemain Deportes Tolima. Diduga pitch invader yang melakukan penyerangan itu adalah fans Tolima yang tidak senang dengan kepindahan Catano ke Millonarios.
Pertandingan Deportes Tolima vs Millonarios ini pada akhirnya batal digelar. Sebab, para pemain Millonarios menolak untuk bertanding dengan alasan keselamatan.
“Mengingat situasi ini dan mempertimbangkan risiko yang melekat pada pertandingan dan sulitnya menjamin keselamatan para pemain, diputuskan bahwa tidak bijaksana untuk mengkompromikan integritas mereka,” tulis pernyataan klub Millonarios, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Sugoi! Fans PSG Tampilkan Koreo Monkey D Luffy Keluarkan Jurus Gomu-gomu
“Argumen ini disampaikan kepada Komandan Polisi, tim wasit, dan delegasi DIMAYOR (badan pengatur yang bertanggung jawab atas dua divisi teratas dalam sepak bola Kolombia),” lanjut pernyataan tersebut.
“Millonarios dengan tegas menunjukkan bahwa prioritasnya adalah keselamatan para pemain dan anggota staf pelatih, serta semua orang yang menghadiri kancah olahraga. Tindakan kekerasan harus ditolak dengan tegas,” tandas mereka.
Artikel Menarik Lainnya:
