Jurgen Klopp: Menolak Vaksin Sama dengan Mengemudi Mobil Dalam Kondisi Mabuk

- Minggu, 3 Oktober 2021 | 10:53 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (REUTERS/MATTHEW CHILDS)
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (REUTERS/MATTHEW CHILDS)

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menyoroti tingkat vaksinasi di Liga Premier Inggris dengan mengklaim bahwa menolak vaksin sama dengan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Baru-baru ini, Pemerintah Inggris mengeluarkan peraturan di mana pemain-pemain Liga Premier yang kembali dari negara-negara yang masuk daftar merah selama jeda internasional mendatang masih dapat berlatih dan bermain sambil dikarantina asalkan mereka telah menerima 2 dosis vaksin.

Aturan tersebut tidak menjadi masalah bagi klub seperti Liverpool di mana Klopp mengatakan 99 persen skuadnya sudah divaksinasi dan murni atas keinginan mereka sendiri.

“Kami telah 99 persen divaksinasi. Saya tidak harus meyakinkan para pemain, itu lebih merupakan keputusan alami dari tim," kata pelatih asal Jerman itu.

"Saya tidak ingat benar-benar berbicara dengan seorang pemain dalam situasi satu lawan satu dan menjelaskan kepadanya mengapa dia harus melakukannya karena saya bukan seorang dokter."

Namun, The Reds termasuk kelompok minoritas dalam hal tingkat vaksinasi di antara klub-klub Liga Premier mengingat laporan awal pekan ini mengungkapkan bahwa hanya 7 klub papan atas yang memiliki tingkat vaksinasi lebih dari 50 persen di seluruh skuad mereka.

Klopp merasa tidak paham apa yang membuat orang-orang menolak vaksin dan berbicara tentang pentingnya menerima vaksin untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar.

“Saya menjelaskannya sendiri seperti mengemudi dalam keadaan mabuk. Kami semua mungkin berada dalam situasi di mana kami minum satu atau dua bir dan berpikir kami masih bisa mengemudi tetapi, (karena) undang-undang, kami tidak diizinkan mengemudi di mana pun jadi kami tidak mengemudi," tutur eks pelatih Bayern Munich itu.

“Tetapi undang-undang ini tidak ada untuk melindungi saya ketika saya minum dua bir dan ingin mengemudi, itu untuk melindungi semua orang lain karena saya mabuk atau kesal dan kami menerimanya sebagai undang-undang."

“Bagi saya, sama persis; Saya tidak mengambil vaksinasi hanya untuk melindungi saya, saya mengambil vaksinasi untuk melindungi semua orang di sekitar saya," tegasnya.

Klopp juga tidak setuju dengan anggapan bahwa mendorong vaksinasi seperti melanggar hak pribadi seseorang.

“Saya tidak mengerti mengapa itu adalah pembatasan kebebasan karena, jika ya, maka tidak diizinkan untuk minum dan mengemudi juga merupakan pembatasan kebebasan," tambahnya.

“Saya mendapat vaksinasi karena saya khawatir tentang diri saya sendiri tetapi terlebih lagi tentang semua orang di sekitar saya."

“Jika saya terkena (Covid) dan saya menderita karenanya, salah saya, jika saya tertular dan menyebarkannya ke orang lain, salah saya dan bukan salah mereka," pungkasnya.
 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lionel Messi Beri Kode Kapan akan Pensiun

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:05 WIB

Bayar Uang Jaminan, Dani Alves Bebas dari Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:43 WIB
X