Pimpinan eksekutif Ajax, Edwin van der Sar mencoba untuk ikhlas menyusul keputusan Federasi Sepakbola Belanda yang menghentikan Eredivisie musim 2019/20 tanpa menobatkan juara.
Eredivisie sudah benar-benar memutuskan untuk memberhentikan kompetisi akibat dari pandemi virus corona dan telah menyatakan bahwa tidak ada klub yang mendapat gelar juara pada musim kompetisi kali ini.
Meski di puncak klasemen saat ini diisi oleh Ajax Amsterdam, namun klub ibu kota itu tak berhak sama sekali mengklaim sepihak gelar juara liga musim 2019/20.
Pengumuman itu disampaikan oleh Eredivisie pada Jumat (24/4). Kompetisi yang telah bergulir hingga 26 matchday itu resmi berakhir dan Ajax Amsterdam yang memuncaki klasemen tidak diberikan gelar juara. Itu artinya, ini menjadi peristiwa pertama kali Eredivisie tidak memiliki juara dalam sepanjang sejarah 64 tahun bergulirnya kompetisi.
Lalu, dua tim zona merah, yakni ADO Den Haag dan RKC Waalwijk dipastikan akan tetap berlaga di Eredivisie musim depan. Dengan begitu, dua tim yang memuncaki divisi dua Eerste Divisie, Cambuur dan De Graafschap dipastikan tidak mendapatkan jatah naik kasta.
Walau Ajax punya peluang meraih gelar juara Eredivisie untuk kedua kalinya secara beruntun, Van der Sar mengatakan dirinya tetap ikhas menerima keputusan yang diambil oleh federasi.
"Sebagai pemain, Anda ingin menjadi juara dan Anda tentu ingin menjadi juara di lapangan," kata eks kiper Belanda itu melalui kanal YouTube resmi Ajax.
"Kami telah berada di peringkat pertama sepanjang musim, sehingga disayangkan tidak ada penentuan gelar juara. Namun, mengingat situasi yang ada sekarang ini, maka bisa dipahami."
"Ada masalah yang jauh lebih penting daripada sepakbola, akan tetapi sebagai pemain Anda selalu memiliki ambisi untuk menjadi juara."
