Seperti diketahui keberadaan Gareth Bale di Real Madrid jelas tidak diinginkan, khususnya oleh sang pelatih Zinedine Zidane. Pasalnya, setiap kali Zidane memberi kesempatan, Bale tampil di bawah harapan.
Musim ini adalah musim terburuk Bale sejak berkostum Real Madrid. Dia hanya bisa mencetak tiga gol dalam 20 pertandingan. Maka tak heran jika ia lebih sering mengisi bangku cadangan.
Kendati demikian, pemain asal Wales itu tetap bersikeras bertahan. Rumor kepergiannya musim panas lalu sempat mencuat ke permukaan namun akhirnya gagal lagi.
Kemudian, baru-baru ini agen Bale mengonfirmasi bahwa kliennya sama sekali tidak tertarik untuk meninggalkan klub. Keputusan yang aneh bukan? Lantas apa yang diinginkan Bale dengan ngotot bertahan di Madrid?
Dikutip dari Diario AS, Bale diduga bertahan di Madrid demi pundi-pundi uang. Ia memutuskan untuk meraup setiap keping euro gajinya sampai kontraknya habis pertengahan 2022 mendatang.
Madrid membayar Bale senilai 14,5 juta euro per musim (sesudah dipotong pajak). Angka yang fantastis untuk pemain yang kerap menghangatkan bangku cadangan.
Itu berarti, Los Blancos harus menyetor sekitar 60 juta euro untuk dua musim ke depan jika Bale tidak menemukan klub baru. Mau tak mau, Zidane pun akan terdesak memainkan Bale yang sudah dibayar mahal.
Sewaktu tiba di Santiago Bernabeu 2013 lalu, pembelian Madrid atas Gareth Bale dari Tottenham Hotspur memecahkan rekor transfer termahal dunia.
Sekarang situasinya berbeda, Bale sudah 31 tahun, tidak lagi bermain reguler, dan keterampilannya mulai memudar, tapi ia menuntut gaji yang tinggi.
Hingga kini sang agen dan Madrid kesulitan menemukan klub besar yang mau membeli Bale.
