Pencetak gol untuk Amerika Serikat di panggung sepakbola terakbar ajang Piala Dunia jadi prestasi tersendiri bagi Timothy Weah anak seorang legenda, George Weah yang sekarang menjabat sebagai Presiden Liberia.
Usai 30 tahun sejak George Weah merengkuh puncak karirnya, kini nama besar itu kembali dipegang putranya. Seorang pemain sayap yang memiliki kelincahan di kakinya, cukup membuat pemain bertahan lawan ketar ketir.
Ini terbukti saat Timothy Weah membukukan gol pertama AS saat melawan Wales di Piala Dunia Qatar 2022.
Menerima umpan Cristian Pulisic dari tengah lapangan, Timothy Weah menembak bola pakai kaki kanannya menaklukkan kiper Wales, Wayne Hennessey di menit ke-36. Gol.
Baca juga: Hasil Penyisihan Grup B: Hujan Gol Terjadi Saat Inggris Cukur Iran 6-2, Saka Cetak Dua Gol
Sayangnya gol Timothy Weah belum mampu membawa AS mengalahkan Wales di babak penyisiahan Grup B Piala Dunia Qatar 2022.
Laga seru AS lawan Wales harus berakhir imbang usai Gareth Bale menyamakan kedudukan 1-1 melalui titik putih pada menit ke-82.
Sosok Timothy Weah dikenal mengerikan saat dimainkan di sayap kanan. Pemain berusia 22 tahun ini telah menghasilkan momen-momen ajaib baik saat bermain untuk klub maupun negaranya.
Dia memiliki tendangan yang cukup cekatan, umpan tumit belakang yang berani, atau umpan silang yang berputar-putar. Ada kalanya pemain tersebut tampak seperti George Weah saat masih muda.
George Weah memiliki nama yang harum di Afrika karena menjadi orang dari benua hitam satu-satunya yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi Ballon d'Or saat berada di puncak karir sepak bolanya pada tahun 1995.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022 Beserta Siaran Langsungnya
Saat itu dia membela klub bergengsi AC Milan yang memenangkan Liga Champion dan membuat George Weah didaulat sebagai pemain terbaik. Dia juga pernah membela klub top di Liga Prancis yakni Paris Saint Germain.
Sejak pensiun pada tahun 2001, dia disebut-sebut sebagai salah satu pesepakbola Afrika terbesar yang pernah ada, yang pengaruhnya terus berlanjut di luar lapangan.
Hingga kini, ia menjadi panutan yang membuatnya bisa berada di puncak dengan merengkuh jabatan politik sebagai Presiden Liberia.
