Kisah Tragedi Estadio Nacional Peru, 328 Orang Meregang Nyawa di Lapangan Sepakbola

- Jumat, 3 Maret 2023 | 14:27 WIB
Tragedi Estadio Nacional Peru jadi bencana sepak bola paling buruk sepanjang sejarah. (BBC News)
Tragedi Estadio Nacional Peru jadi bencana sepak bola paling buruk sepanjang sejarah. (BBC News)

Beberapa waktu lalu sebuah tragdi kelam dalam sepak bola Indonesia harus terjadi. Ya, sebanyak 135 pendukung Arema FC tewas, akibat kerusuhan yang terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa paling memilukan kedua yang pernah terjadi sepanjang sejarah sepak bola. Bencana sepak bola yang paling banyak memakan korban terjadi di Peru, yang menewaskan 328 korban jiwa.

Tragedi tersebut juga lebih dikenal sebagai 'Bencana Estadio Nacional Peru', yang mana mempertemukan Peru melawan Argentina dalam sebuah pertandingan  kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964, pada Minggu (24/5/1964).

Lantas seperti apa tragedi Estadio Nacional Peru terjadi? Lalu, apa yang sebenarnya terjadi hingga begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan dalam bencana tersebut? Maka dari itu, INDOZONE pun coba akan menjelaskan bagaimana peristiwa ini terjadi.

Baca Juga: Keren! Jordi Amat Bakal Setim Bareng Eks Penyerang MU di JDT

Wasit Jadi Pemicu Kerusuhan

Kerusuhan suporter yang terjadi di Estadio Nacional Peru terjadi saat wasit yang memimpin pertandingan, yakni Angel Eduardo Pazos, menganulir gol yang dicetak oleh Peru untuk menyamakan kedudukan.

Ya, saat itu Peru memang tengah tertinggal 0-1 dari Argentina dalam babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964. Peru yang berstatus tuan rumah memang butuh kemenangan untuk lolos ke putaran final Olimpiade Tokyo 1964.

Keputusan wasit menganulir gol penyeimbang yang dicetak olah Peru membuat para pendukung tuan rumah murka. Beberapa dari mereka pun lalu masuk ke lapangan untuk menghampiri wasit.

-
Tragedi Estadio Nacional Peru. (BBC News)

Seperti INDOZONE kutip dari BBC Sports, Jumat (3/3/2023), Suporter yang pertama bernama Bomba, ia mencoba memukuli wasit. Tidak berselantg lama giliran suporter lainnya bernama Edilberto Cuenca yang coba mendatangi wasit.

Cuenca lalu diserang oleh pihak kepolisian Peru secara brutal. Mulai dari memukul, menendang, dan membiarkan anjing pihak kepolisian mencabik pakaian yang dikenakan oleh Cuenca.

Apa yang dialami Cuenca membuat pendukung lain yang melihatnya semakin marah. Ribuan suporter yang memadati Estadio Nacional Peru pun mulai memenuhi lapangan pertandingan.

Melihat kondisi semakin tidak terkendali, membuat pihak kepolisian menembakan gas air mata untuk memukul mundur para pendukung. Hal itu justru membuat para pendukung yang tetap berada di tribun panik.

Penonton Berdesakan untuk Cepat-cepat Meninggalkan Stadium

Situasi tersebut pun memaksa para pendukung panik dan saling berdesakan menuju gerbang keluar stadion. Namun pada sampai di sana justru gerbang ditutup, sehingga menyebabkan mereka harus berbalik kembali ke tribun.

Situasi pun semakin mencekam karena pihak kepolisian tak berhenti menembakan gas air mata. Hal itu membuat para pendukung berlarian dan mulai menginjak-injak yang terjatuh.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Performa Bapuk MU Bikin Casemiro Susah Tidur

Selasa, 9 April 2024 | 14:45 WIB
X