Granit Xhaka mengaku hampir meninggalkan Arsenal pada bursa transfer musim dingin lalu. Namun sejak Mikel Arteta menukangi Arsenal, pemain 27 tahun itu memilih tetap bertahan.
Granit Xhaka sempat dikritik oleh penggemar Arsenal usai The Gunners ditahan imbang Crystal Palace 2-2 di Stadion Emirates dalam Liga Inggris, Oktober 2019 lalu.
Atas kritikan itu, dia marah kepada fans yang menganggap dirinya terlalu lama meninggalkan lapangan saat diiganti.
Saat itu Xhaka memberikan isyarat dengan menaruh tangannya di telinganya dan berteriak-teriak sebelum akhirnya melepas kaus dan membantingnya ke tanah.
Aksinya itu lantas membuat dirinya dicopot sebagai kapten Arsenal oleh Unai Emery ketika masih menjabat sebagai pelatih Arsenal.
Namun, sejak Mikel Arteta menggantikan Unai Emery, Xhaka mulai perlahan mengubah pendiriannya. Dia mengaku kepercayaan yang diberikan Arteta membuatnya kembali memiliki keyakinan untuk bisa bersinar di Arsenal.
"Semua orang tahu apa yang terjadi dengan saya dan fans. Itu bukan momen yang bagus. Tapi mungkin itu kunci karena saya kembali lebih kuat dan belajar dari situasi itu," tutur Arteta kepada BT Sport.
"Saya selalu mengatakan kepada diri sendiri dan fans bahwa saya selalu mengerahkan 100 persen. Tapi saya harus jujur, saya hampir meninggalkan klub. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk meninggalkan klub, tapi setelah kejadian itu, tentu anda memikirkan kemungkinan hengkang," paparnya.
"Ketika Mikel datang, saya memiliki percakapan baik dengannya. Mikel adalah orang yang membuat saya kembali dan memberi saya kesempatan kedua, ia menunjukkan bahwa ia mempercayai saya dan saya mencoba memberikan segalanya untuk dia," bebernya.
"Sejak Mikel datang ke klub, banyak hal berubah. Ia mengubah mentalitas, semangat, tidak hanya bagi pemain, tapi grup ini juga," pungkasnya.
