Kaka sebenarnya tak pernah berniat ingin keluar dari AC Milan saat dia masih bermain dulu. Lalu, apa alasan di baliknya mengapa ia rela meninggalkan San Siro dan kemudian memilih bergabung ke Real Madrid?
Pada 2003, Kaka bergabung dengan AC Milan dan langsung menjadi pemain yang paling diperhitungkan. Puncak kejayaannya saat itu pun ketika ia masih berseragam Rossoneri.
Lalu enam tahun kemudian, Kaka memilih keluar dari AC Milan setelah mendapatkan tawaran senilai 67 juta euro dari Real Madrid. Tawaran itu yang membuat dia harus pindah ke Santiago Bernabeu.
Belum lama ini, mantan agennya Gaetano Paolilo mengungkapkan cerita di baliknya transfernya waktu itu. Kata dia, sebenarnya Kaka sama sekali tak berkeinginan untuk keluar dari AC Milan, namun karena terjadinya krisis keuangan di klub yang mengharuskan untuk pindah ke Real Madrid.
"Jika semuanya tergantung Milan, mereka sudah pasti menerima tawaran 100 juta euro dari Manchester City, namun Kaka benar-benar menolak," ujar Paolilo kepada Milannews.it.
"Setiap tahun, Real Madrid menanyakan apakah Kaka bisa dibeli, tapi Milan selalu menganggap dirinya tak pernah dijual dan dia juga ingin bertahan. Begitu rencananya," lanjutnya.
Lagi pula, kepindahan Kaka bukan soal uang saja. Lbeih dari itu, ada juga pertimbangan dari orang-orang sebelumnya yang memutuskan tekadnya untuk meninggalkan Rossoneri.
"Dia tidak mau pindah, dan uang yang ia dapatkan di Real Madrid bukan masalahnya. Dia dicintai oleh fans dan lebih senang bisa berada di Milan," tambahnya
"Namun klub menaruhnya di bursa transfer dan pada saat itu Real Madrid adalah opsi yang bagus. Itu juga bukan permintaan dari Galliani, dia mencintai Ricky," tutup sang agen.
