Pengalaman kurang menyenangkan sempat menimpa pemain asal Brasil, Malcom kala melakoni debutnya di Liga Rusia.
Pemain yang baru bergabung dengan Zenit St Petersburg dari FC Barcelona itu mendapat sambutan tidak menyenangkan dari sekelompok fans Zenit.
Dalam laga menjamu Krasnodar, Kelompok suporter bernama Landskrona membentangkan banner berbau rasisme kepada wide attacker 22 tahun itu.
”Terima kasih telah setia menjaga tradisi.” Begitu bunyi tulisan sarkas dari banner yang dibentangkan selama 10 menit di Gazprom Arena hanya sehari setelah Malcom resmi jadi pemain Zenit.
Ulah fans itu pun membuat Malcom uring-uringan. Pemain yang dibeli Zenit dengan biaya transfer EUR 40 juta (Rp 637,6 miliar) itu dilaporkan ingin hengkang dari Zenit.
Namun pihak Zenit dengan tegas membantah adanya tindak rasisme dalam spanduk itu. Zenit menilai media salah memaknai kata "tradisi" yang dibentang suporter.
Menurut klub, kata "tradisi" dalam spanduk bukan bermakna rasis, melainkan bermakna tradisi mendatangkan pemain berkelas dunia ke Zenit.
“Berdasarkan kesalahan penyajian ini, kesimpulan yang salah juga telah ditarik dan tidak memiliki dasar dalam kenyataannya. Klub ini memiliki tradisi lama dalam mengundang para pemain terbaik dari seluruh dunia ke klub, terlepas dari latar belakang, etnis, atau kebangsaan mereka,” demikian penegasan Zenit St Petersburg.