Bintang tim nasional Amerika Serikat, telah vokal dalam menyuarakan kesetaraan rasial sepanjang tahun 2020.
Gelandang Juventus itu kerap buka suara tentang rasisme sejak kematian George Floyd.
McKennie mengenakan ban kapten bertuliskan "Justice for George" saat bermain di Schalke dan mengatakan itu tanggung jawab dan tugasnya untuk berbicara.
Dari Shcalke, McKennie dipinjamkan ke Juventus selama 1 tahun dengan opsi pembelian € 18,5 juta (£ 16,5 juta / $ 22 juta) ditambah bonus hingga € 7 juta jika klausul terkait kinerja tertentu terpenuhi.
Di sisi lain, McKennie merasa dia seperti bermain untuk negaranya Amerika yang tidak menerimanya karena warna kulitnya.
Melansir Goal International, dalam iklan adidas yang dirilis pada hari Senin, McKennie sekali lagi membahas perasaannya tentang rasisme di Amerika.
"Tahun ini, di awal musim, kami bermain dan para penggemar di pertandingan membuat suara monyet pada saya. Itu menghancurkan," kata McKennie.
"Saya pulang ke Dallas dan saya takut untuk mengemudi di malam hari hanya karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika saya menepi. Saya mewakili negara yang bahkan mungkin tidak menerima saya karena warna kulit saya."
"Ini jelas sedikit memilukan. Ketika saya memakai ban kapten, saya merasa itu adalah tugas dan tanggung jawab: 1 orang Amerika dan 2 orang Amerika Hitam. Saya hanya merasa perlu membawa kesadaran ke luar negeri. Saya mendapat banyak dukungan sekaligus kebencian."
"'Anda seorang pemain sepak bola, Anda tidak boleh membuat pernyataan politik,' dan saya hanya berpikir dalam kepala saya: 'Saya sama sekali tidak melihat bagaimana ini merupakan pernyataan politik.'"
“Ketika seseorang kehilangan nyawanya, saya tidak akan diam dan menggiring bola. Saya tidak akan mengecilkan pendapat saya hanya karena orang percaya bahwa saya hanya seharusnya bermain sepak bola."
"Saya tidak ingin hanya dikenal sebagai pemain sepak bola yang hebat. Saya ingin dikenal sebagai manusia yang hebat."
