Stadion Kanjuruhan Malang menjadi saksi bisu terenggutnya nyawa ratusan orang menyusul kerusuhan yang terjadi selepas pertandingan Derbi Jawa Timur antara Arema melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Akibatnya, Arema dilarang menjadi tuan rumah sampai Liga 1 musim 2022/2023 selesai.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam laman resmi PSSI, Minggu (2/10/2022).
"Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujar Iriawan.
Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.
Baca Juga: Bakal Lawan Timnas Indonesia U-17 di Hadapan Fansnya, Malaysia: Kami Gak Takut!
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Usai Libur 2 Minggu, Thomas Doll Pastikan Persija Siap Tempur Lawan Persib
Selain itu, beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah.
Dari kabar yang dihimpun, sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu.
PSSI juga sudah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kejadian tersebut.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun memutuskan untuk menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu pekan.
