Melukai Beberapa Orang, Greenpeace Minta Maaf Usai Aksi Terjun Payung di Euro 2020

- Kamis, 17 Juni 2021 | 07:05 WIB
Penerjun payung dari Greenpeace melakukan aksi protes (Pool via REUTERS/Alexander Hassenstein)
Penerjun payung dari Greenpeace melakukan aksi protes (Pool via REUTERS/Alexander Hassenstein)

Beberapa orang terluka pada hari Selasa setelah seorang aktivis Greenpeace yang memprotes minyak, terjun payung ke Allianz Arena di Munich sebelum pertandingan sepak bola saat pertandingan grup F Euro 2020 antara Jerman vs Prancis.

Menjelang pertandingan di Jerman pada Selasa malam kemarin Greenpeace melakukan protes terhadap sponsor Euro yakni Volkswagen. Mereka menuntut perusahaan tersebut menghentikan mesin pembakaran internal yang merusak iklim secara bertahap.

Slogan “Kick Out Oil” tertulis di paraglider yang mendarat di lapangan sesaat sebelum kick-off. Bola lateks setinggi satu meter yang melayang melalui atap stadion ke lingkaran tengah memiliki slogan yang sama.

Baca Juga: Detik-detik Penerjun Payung 'Nyungsep' di Allianz Arena Sebelum Kick Off Prancis vs Jerman

“Bagi jutaan orang, sepak bola tidak hanya sangat penting selama Euro, tetapi akan menjadi semakin tidak mungkin untuk dimainkan di planet yang semakin panas”, kata pakar Greenpeace Benjamin Stephan.

“Jika VW terus menjual kendaraan diesel dan bensin yang merusak iklim seperti yang direncanakan setidaknya pada tahun 2040 grup tersebut akan terus memicu krisis iklim dengan kejam."

Menurut Greenpeace, berbeda dengan pabrikan seperti General Motors, Volvo atau Fiat, Volkswagen sejauh ini menolak memberikan tanggal akhir yang pasti untuk mobil dengan mesin pembakaran internal.

Organisasi lingkungan itu juga mengatakan, jika suhu global terus meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, ini juga akan berdampak jangka menengah pada sepak bola populer.

Namun, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana untuk Greenpeace dan penerjun payung yang, alih-alih terbang di atas stadion dan menjatuhkan bola lateks, malah harus mendarat dan melukai beberapa orang dalam prosesnya.

Menyusul insiden tersebut, juru bicara Greenpeace, Benjamin Stephan buka suara

“Kami meminta maaf karena demonstrasi ini tidak berjalan sesuai rencana dan seseorang tampaknya terluka. Itu tidak pernah menjadi niat kami. Paraglider harus terbang di atas stadion dan menjatuhkan bola lateks dengan pesan protes ke lapangan. Kesulitan teknis menyebabkan pilot terpaksa mendarat di stadion. Kami sangat menyesal karena menempatkan orang dalam bahaya dan tampaknya melukai mereka”.

Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa beberapa orang dirawat di rumah sakit karena cedera yang disebabkan oleh pemrotes tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X