Riyad Mahrez: Aku Sempat Mengira Leicester Itu Tim Rugby

- Rabu, 13 Mei 2020 | 14:35 WIB
Penyerang Manchester City, Riyad Mahrez. (REUTERS/Andrew Boyers)
Penyerang Manchester City, Riyad Mahrez. (REUTERS/Andrew Boyers)

Pemain Manchester City, Riyad Mahrez mengaku awalnya dia tak mau pindah ke Inggris untuk memperkuat Leicester City. Pemain kelahiran Prancis itu bahkan mengira The Foxes  adalah tim rugby.

Mahrez mengawali karier sepak bola profesionalnya bersama Le Havre yang kala itu bermain di Ligue 2. Tawaran kemudian datang dari Leicester City untuknya pada musim panas 2013.

Kala itu Mahrez masih ragu untuk memgambil tawaran tersebut. Sebab dia menganggap Leicester tak punya prospek cerah, apalagi Mahre ingin kariernya lebih baik dan bermain di liga-liga top Eropa.

"Saya besar di Prancis sehingga saya ingin merasakan Ligue 1, itu ambisi saya. Ketika agen saya bilang Leicester tertarik, saya bergumam: 'Tim rugby mana ini?," ujar Mahrez seperti dikutip One Football.

"Pertama-tama, saya bilang tidak mau pindah, tidak sama sekali. Buat apa saya pindah ke Inggris? Tidak cocok, di sana terlalu mengandalkan fisik," sambungnya.

Meski begitu, Leicester pantang menyerang mendekati Mahrez. Sedangkan Le Havre siap melepas Mahrez karena saat itu butuh dana demi menyeimbangkan keuangan klub.

Pada akhirnya Mahrez menerima pinangan Leicester yang kala itu menebusnya dengan harga 400 ribu pound sterling.

Di musim 2013/14, Mahrez berhasil membawa Leicester naik kasta ke Liga Premier Inggris. Bahkan pada cerita selanjutnya, dia jadi bagian skuat Leicester yang menjuarai Premier League.

Dia mengemas 18 gol dari 39 penampilan dan jadi idola baru di Inggris. Sampai akhirnya dia pergi dari Leicester City dan memperkuat Manchester City.

"Tapi, Leicester berusaha terus. Saya pun sampai mematikan ponsel selama jeda musim dingin di Desember dan bilang: 'Gila betul mereka, apa yang mereka inginkan?."

"Ketika saya kembali berlatih Januari dan saya sadar Leicester masih mengejar saya. Ketika kami mulai bicara soal gaji dan lainnya... saya merasa mereka benar-benar menginginkan saya."

"Saat itu pula, saya membuka laptop dan pertama kalinya googling Leicester City. Saya melihat stadion, fasilitas latihan, infrastruktur, dan itulah yang membuat saya berpikir untuk pindah. Saya bicara dengan ibu saya karena Anda tahu feeling orang tua biasanya benar. Mereka punya kemampuan seperti ini."

"Le Havre butuh uang dan itu sangat penting untuk klub. Jadi saya bilang oke dan akhirnya pindah."

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Performa Bapuk MU Bikin Casemiro Susah Tidur

Selasa, 9 April 2024 | 14:45 WIB
X