Pelatih Paris Saint Germain (PSG), Mauricio Pochettino mengaku frustasi atas kekalahan timnya 0-2 di tangan Rennes dalam lanjutan Ligue 1, Minggu (3/10/2021).
Kekalahan dari Rennes adalah kekalahan tandang pertama PSG di liga dalam 8 bulan terakhir dan yang pertama di musim ini setelah memenangkan 7 pertandingan.
Lebih memalukannya lagi dari kekalahan itu, PSG mencatatkan jumlah tembakan terbanyak (13) tapi tidak satu pun tepat sasaran.
Padahal, Pochettino sudah menurunkan skuad terbaiknya dengan memainkan Lionel Messi, Neymar, Angel Di Maria dan Kylian Mbappe sekaligus.
Di atas kertas, 4 pemain depan itu dinilai sebagai salah satu kombinasi serangan terbaik dunia sehingga seharusnya tidak kesulitan untuk melawan Rennes.
Baca Juga: Man United Siap Ajukan Banding ke UEFA Terkait Skorsing Aaron Wan-Bissaka
Namun, trio MMN (Messi, Mbappe dan Neymar) secara memalukan dikalahkan 2-0 berkat gol dari Flavien Tair dan Gaetan Laborde.
Atas kekalahan tersebut, Pochettino angkat bicara dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Mantan pelatih Tottenham itu mengaku frustasi dan kecewa karena tidak dapat memanfaatkan peluang dan kebobolan 2 gol tanpa balas.
“Tanpa meremehkan apa yang telah dilakukan Rennes, kami frustrasi dan kecewa karena tidak memanfaatkan peluang kami dan kebobolan gol-gol ini. Situasi ini membuat kami pahit dan kecewa," kata pelatih asal Argentina itu.
Pochettino juga mengaku timnya tidak memulai laga dengan baik dan mendapat tekanan psikologis terlebih bermain di kandang Rennes.
“Kami tidak memulai pertandingan dengan baik tetapi kemudian kami memiliki kualitas yang baik selama 25-30 menit. Sayang sekali tidak mencetak gol," tambahnya.
Pechettino mengatakan, mereka mendapat dua pukulan psikologis (gol), tepat sebelum babak pertama (45') dan setelahnya (46'). Pertandingan kemudian terbuka, bahkan jika mereka menciptakan peluang
“Kami mengalami kesulitan setelah itu. Rennes jelas mendapatkan kepercayaan diri. Dan bersama kami, ada rasa frustrasi," ungkapnya.
Pochettino masih mempunyai waktu untuk mengevaluasi kekalahan PSG selama jeda internasional sebelum mempersiapkan pertandingan melawan Angers dan kemudian laga Liga Champions melawan RB Leipzig.
