5 Cara Atasi Kekerasan Suporter Sepak Bola

- Rabu, 10 Juli 2019 | 13:00 WIB
Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay

Bentrokan antar-suporter sepak bola kerap terjadi ketika dua klub berlabel 'musuh bebuyutan' bertarung di atas lapangan hijau. Bukan cuma sering berakhir dengan korban luka-luka, tetapi juga melayangnya nyawa. 

Kita tentu tidak ingin peristiwa seperti ini terjadi ketika Persija Jakarta bertemu Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (10/7). Untuk itu, sejumlah tindakan pencegahan harus dilakukan sejak dini. 

Mencontoh negara-negara Eropa yang memiliki kultur sepak bola kuat seperti Inggris, Rusia, dan Belgia, mereka melakukan segala upaya untuk mencegah kekerasan dalam sepak bola dan menindak tegas para pelakunya. Apa saja?

1. Siapkan polisi anti-huru hara

Di Rusia, polisi anti-huru hara disiapkan untuk menindak para pelaku kekerasan dalam sepak bola. Mereka dilengkapi pakaian pelindung dan helm serta tameng, pentungan dan gas air mata.

2. Pisahkan alur jalan masuk dan keluar stadion

Sejak tahun 1970-an, Inggris sudah melakukan upaya ini. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) melarang dua kubu pendukung bertemu di luar stadion dengan cara memisahkan alur jalan masuk dan keluar penonton kedua kubu

3. Larang suporter menonton di stadion

Jika masih ada suporter yang nakal, memberikan sanksi larangan menonton langsung di stadion adalah tindakan berikutnya. Tapi sayangnya, upaya ini hanya untuk mencegah kekerasan di dalam stadion. Penonton biasanya akan mencari tempat lain untuk menonton sepak bola sehingga kemungkinan terjadinya pertikaian  antar-pendukung kembali terbuka. Ini pernah terjadi di Turki. 

4. Bekukan seluruh liga

Saat suporter Persija Haringga Sirla tewas dikeroyok oknum Bobotoh pada September tahun lalu, PSSI menghentikan seluruh kompetisi untuk memperbaiki citra sepak bola Indonesia. Liga Italia juga pernah melakukan ini pada 2007.

5. Beri pelatihan suporter    

Klub Belgia, Standard Liege membuka program pelatihan suporter di mana anak-anak penggemar sepak bola dibekali pemahaman seputar fatalnya melakukan kekerasan baik untuk orang lain maupun diri sendiri. Ya, menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini sangatlah penting.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Performa Bapuk MU Bikin Casemiro Susah Tidur

Selasa, 9 April 2024 | 14:45 WIB
X