Situasi Gareth Bale di Real Madrid tengah sulit, ucap rekan setimnya, Toni Kroos. Menurut Kroos, sudah saatnya Real Madrid menentukan masa depan Bale apakah harus dipertahankan atau dilepas ke klub lain.
Gareth Bale diboyong Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada 2013 silam dengan nilai transfer 85 juta poundsterling atau sekitar Rp1,5 triliun. Angka itu menjadikan Bale sebagai pemain termahal di dunia mengalahkan Cristiano Ronaldo yang sebelumnya diboyong Real Madrid dari Manchester United.
Pelatih Madrid, Zinedine Zidane bersikeras bahwa pemain berusia 31 tahun itu tetap masuk dalam rencananya pada saat itu, meski klub mendatangkan Luka Jovic dari Eintracht Frankfurt dan Eden Hazard dari Chelsea.
Namun di musim ini, Bale jarang mendapat kesempatan bermain. Dia lebih sering meramaikan bangku cadangan ketimbang mencetak gol.
Bahkan eks pemain Tottenham Hotspur itu terlihat frustrasi ketika ia sering duduk di bangku cadangan dalam sebagian besar pertandingan La Liga Los Blancos musim ini.
Pada musim panas lalu, Bale nyaris merapat ke klub asal Tiongkok, Jiangsu Sunning. Klub asal China itu dilaporkan menawari Bale kontrak yang menggiurkan. Namun Real Madrid membatalkan kesepakatan mereka di saat-saat terakhir.
Rekan setimnya, Toni Kroos merasa sudah saatnya klub memutuskan masa depannya.
"Tidak dapat disangkal bahwa situasinya tidak memuaskan bagi semua orang," ujar gelandang asal Jerman tersebut dalam siaran podcast yang dilansir Goal pada Sabtu (25/7).
"Ia jelas tidak didatangkan untuk bermain sesedikit yang ia lakukan sekarang."
Kroos menambahkan bahwa Bale kemungkinan kesal dengan petinggi Real Madrid karena tak membiarkannya pergi musim panas lalu.
"Saya yakin bahwa ia ingin pergi musim panas lalu pada prinsipnya dan bahwa klub mengindikasikan setuju pada awalnya dan kemudian tidak lagi. Saya tidak tahu apakah ia masih agak marah tentang hal itu. Itu subjek yang sulit."
