FIFA Godok Regulasi Terkait Pesepakbola Transgender

- Kamis, 23 Juni 2022 | 03:15 WIB
Logo FIFA. (REUTERS/Ruben Sprich)
Logo FIFA. (REUTERS/Ruben Sprich)

Induk sepak bola dunia FIFA dan otoritas atletik dunia, World Athletics menyatakan akan meninjau regulasi mereka, menyusul sikap terbaru FINA yang membatasi keikutsertaan atlet transgender dalam perlombaan nomor-nomor putri.

Juru bicara FIFA mengatakan kepada bahwa lembaga mereka sedang menjalani proses konsultasi untuk merumuskan kebijakan baru.

"FIFA saat ini meninjau regulasi keikutsertaan berdasarkan gender dan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan ahli," kata juru bicara tersebut, seperti disadur dari Reuters, Kamis (23/6/2022).

"Mengingat proses ini masih berlangsung, FIFA tidak akan berkomentar secara rinci proposal perubahan dari aturan yang berlaku," ujarnya menambahkan.

FIFA juga menyatakan akan meminta masukan ahli medis, hukum, sains, performa dan hak asasi manusia, serta posisi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

"Apabila FIFA diminta memverifikasi kelayakan seorang pemain sebelum peraturan baru berlaku, kasus semacam itu akan ditangani secara kasus per kasus, sembari menjaga komitmen nyata FIFA dalam menghormati hak asasi manusia," kata juru bicara mereka.

Sementara itu, Presiden World Athletics Sebastian Coe kepada BBC menyatakan bahwa dewan lembaganya akan membahas wacana regulasi serupa pada akhir tahun ini. Coe juga memuji langkah tegas FINA, meskipun hal itu menjadi sasaran kritik kalangan pegiat hak transgender.

Baca Juga: Usai Lolos Piala Asia 2023, Peringkat Timnas Indonesia di Rangking FIFA Melesat!

"Kami melihat sebuah federasi olahraga internasional memantapkan kemampuan mereka dalam menciptakan aturan, regulasi, dan kebijakan yang terbaik untuk kepentingan olahraga," katanya.

"Begitulah seharusnya. Kita harus selalu percaya bahwa aspek biologis di atas gender dan akan terus meninjau regulasi kami sejalan dengan semangat itu. Kami akan mengikuti arahan sains.

"Kami terus melanjutkan studi, penelitian, dan berkontribusi untuk menambah bukti yang sudah banyak bahwa testosteron berperan besar dalam menentukan performa, dan telah menjadwalkan diskusi tentang peraturan kami dengan dewan kami pada akhir tahun," ujar Coe menambahkan.

Tahun lalu, IOC telah mengeluarkan "kerangka kerja" acuan untuk masalah tersebut, sembari memberikan wewenang keputusan akhir kelayakan penampilan atlet-atlet transgender ke masing-masing federasi olahraga.

Kendati demikian, IOC membubuhkan bahwa sampai saat terbukti sebaliknya, atlet tidak boleh dianggap memiliki keuntungan kompetitif yang tidak adil atau tidak proporsonial karena variasi jenis kelamin mereka, penampilan fisik dan/atau status transgender.

Sebelumnya, FINA pada Minggu (19/6/2022) melakukan pemungutan suara internal yang menghasilkan pelarangan keikutsertaan atlet transgender pria-menjadi-perempuan ke kompetisi-kompetisi bergengsi nomor putri.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lionel Messi Beri Kode Kapan akan Pensiun

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:05 WIB

Bayar Uang Jaminan, Dani Alves Bebas dari Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:43 WIB
X