Presiden FIFA, Gianni Infantino, merencanakan untuk menjadikan Piala AFF sebagai ajang turnamen resmi. Akankah hal tersebut menguntungkan Indonesia?
Sebagaimana diketahui, Piala AFF bukan termasuk agenda resmi FIFA. Hal tersebut lantaran dianggap pertandingan persahabatan semata yang tidak mempengaruhi ranking FIFA.
Pihak klub sendiri tidak diwajibkan melepas para pemainnya. Kebanyakan memilih untuk tetap berfokus membela tim.
Baca Juga: Waduh! Ternyata Messi Angkat Trofi Piala Dunia Palsu di Postingan IG Bersejarahnya
Namun, hadirnya Gianni Infantino di laga final Piala AFF 2022 merubah pandangannya. Dia justru ingin turnamen bergengsi di Asia Tenggara ini masuk kalender FIFA.
"Piala AFF harus ditingkatkan menjadi turnamen FIFA Days. Kami harus memastikan bahwa liga ini semakin berkembang. Saya yakin jika kita bekerja sama, Piala AFF akan menjadi semakin besar dengan persetujuan FIFA," ungkapnya, dikutip dari Zing News, Kamis (18/1/2023).
Selain itu, Ginanni Infantino menyoroti publik yang menyukai sepak bola. Menurutnya FIFA dapat mempertimbangkan Piala AFF sebagai gelaran resmi.
“Turnamen ini dianggap sebagai acara penting bagi kawasan. Dengan populasi lebih dari 650 juta orang, masyarakat di kawasan ini semuanya sangat menyukai sepak bola," kata Gianni Infantino.
Baca Juga: Negara di Afrika Setuju Gunakan Nama Pele untuk Stadionnya, Indonesia Ikutan Gak Nih?
Melihat hal tersebut, Timnas Indonesia seharusnya diuntungkan. Pasalnya, Skuad Garuda kembali gagal menjuarai Piala AFF 2022.
Beberapa nama pesepak bola naturalisasi tidak diizinkan klub untuk membela Indonesia. Sebut saja Sandy Walsh (KV Mechelen) dan Elkan Baggott (Gillingham FC).
Apabila Piala AFF yang akan datang sudah masuk kalender FIFA, tentunya dapat dimaksimalkan Indonesia. Terlebih masuknya Shayne Pattynama (Viking FK) yang proses kepindahan warga negaranya tinggal sedikit lagi.
Penulis: Arief Wahyu Pradana
