International Football Association Board (IFAB) atau badan kepengurusan yang menentukan aturan permainan sepak bola yang berbasis di Zurich, Swiss, menyatakan akan meninjau kembali undang-undang terkait handball dalam rapat tahunannya 5 Maret 2021 mendatang.
Rapat tersebut diagendakan untuk mengubah peraturan permainan sepak bola dan akan menampilkan UU 12, khususnya kasus bola tersentuh tangan (handball), pada bagian usulan perubahan dan klarifikasi.
Meski susunan kata-kata perubahan belum disepakati, langkah tersebut merupakan jawaban atas inkonsistensi penerapan undang-undang yang telah diubah dalam 2 sesi pertemuan terakhir.
“Mengingat interpretasi insiden bola sentuh tangan tidak selalu konsisten, para anggota sepakat bahwa klarifikasi lebih lanjut harus dipertimbangkan pada Rapat Umum Tahunan," bunyi pernyataan IFAB setelah pertemuan bulan Desember lalu.
"Disepakati bahwa tidak setiap sentuhan tangan atau lengan pemain dengan bola merupakan pelanggaran. Untuk tangan/lengan sebagai bagian dari tubuh yang lebih besar, wasit harus menilai posisi tangan/lengan dalam kaitannya dengan pergerakan pemain dalam fase permainan itu," kata IFAB seperti dilansir Reuters.
Pasalnya, peraturan soal handball kini menuai kritik dari sejumlah komentator dan pakar karena dianggap terlalu ketat dan mendorong wasit untuk memberikan terlalu banyak hukuman dalam kasus handball yang tidak disengaja.
