Perempuan Kuba Ini Sebut Pernah Dapat Perlakuan Tak Senonoh dari Mendiang Diego Maradona

- Selasa, 23 November 2021 | 14:55 WIB
Diego Maradona (REUTERS/Agustin Marcarian)
Diego Maradona (REUTERS/Agustin Marcarian)

Mavys Alvarez, seorang perempuan berkebangsaan Kuba yang memiliki hubungan dengan mendiang bintang sepak bola Diego Maradona dua dekade lalu. Ia mengungkapkan, legenda sepak bola asal Argentina tersebut memperkosanya ketika dia masih remaja dan mencuri masa kecilnya.

Alvarez, yang kini berusia 37 tahun, memberikan kesaksian pekan lalu kepada pengadilan Kementerian Kehakiman Argentina yang sedang menyelidiki tuduhan perdagangan manusia yang melibatkan mantan rombongan Maradona, terkait dengan peristiwa ketika dia berusia 16 tahun.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (23/11/2021) Maradona, yang dianggap sebagai salah satu bintang sepak bola terhebat yang pernah ada, meninggal dunia setahun yang lalu pada 25 November 2020.

Pengakuan tersebut berkaitan dengan perjalanan yang dilakukan Alvarez ke Argentina bersama Maradona pada 2001, ketika Maradona berusia sekitar 40 tahun dan dia berusia 16 tahun.

Alvarez mengatakan bahwa dia pertama kali bertemu bintang sepak bola tersebut sesaat sebelum perjalanan, ketika dia berada di Kuba untuk menjalani rehabilitasi untuk terlepas ketergantungan narkoba.

Dalam konferensi pers di Buenos Aires, Senin, Alvarez mengatakan Maradona telah memperkosanya di klinik di Havana tempat dia tinggal, sementara ibunya berada di kamar sebelah.

"Dia menutup mulut saya, dia memperkosa saya, saya tidak ingin terlalu memikirkannya. Saya tidak lagi menjadi gadis, semua kepolosanku dicuri dariku. Sulit. Anda berhenti menjalani hal-hal polos yang harus dialami seorang gadis seusia itu," kata Alvarez

Alvarez sebelumnya menggambarkan hubungan tersebut sebagai hubungan konsensual, tetapi juga mengatakan bahwa Maradona setidaknya pada satu kesempatan memaksa.

Dia mengatakan bahwa keluarganya mengizinkan hubungan dengan bintang itu terjadi, meskipun perbedaan usia yang besar, karena persahabatan Maradona dengan mendiang Presiden Kuba Fidel Castro.

"Keluarga saya tidak akan pernah menerimanya jika pemerintah Kuba tidak terlibat. Mereka dipaksa dengan cara lain untuk menerima hubungan yang tidak baik untuk mereka, atau untuk siapa pun," jelasnya.

"Untuk membantu semua wanita, semua korban perdagangan manusia, kejahatan. Untuk dapat membantu mereka dengan cara apa pun yang saya bisa. Itu ide saya." sambung Alvarez.

Dia mengatakan sulit untuk kembali ke Argentina, di mana Maradona tetap menjadi pahlawan bagi banyak orang.

"Sulit berada di negaranya, melihat bahwa dia ada di mana-mana, dia adalah seorang idola dan pada saat bersamaan, semua yang saya ingat tentang dia sebagai seorang pribadi terasa buruk," kata Alvarez.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Performa Bapuk MU Bikin Casemiro Susah Tidur

Selasa, 9 April 2024 | 14:45 WIB
X