Kekalahan yang dialami Inter ketika menjamu Bologna di San Siro masih membekas di benak pelatih Antonio Conte. Dia masih kesal dengan hasil buruk itu hingga kini.
Dalam laga itu, Inter Milan kalah 1-2 atas Bologna. Nerazzurri unggul lebih dulu di menit ke-22 lewat gol Romelu Lukaku. Namun Bologna mampu bangkit dan membalikkan keadaan lewat dua gol Musa Juwara dan Musa Barrow di 16 menit jelang laga bubaran.
Antonio wajar merasa kesal dan kecewa dengan hasil ini. Selain karena berhasil unggul lebih dulu, Inter juga unggul jumlah pemain di menit ke-57 usai gelandang Bologna, Roberto Soriano mendapat kartu merah.
Namun Inter selaku tuan rumah gagal memanfaatkan situasi itu sebelum mereka kehilangan bek Alessandro Bastoni akibat kartu kuning kedua di menit ke-77.
Conte mengaku sangat marah melihat kekalahan itu. Bahkan kemarahannya sampai kini belum hilang meski sempat meluapkan emosinya setelah pertandingan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Eksekutif (CEO) Inter Beppe Marotta.
"Kepahitan dan kekecewaan yang luar biasa masih terjadi karena kami gagal mendapatkan tiga poin, meskipun kami bermain sangat baik pada awal pertandingan. Secara khusus, kami menyesali insiden tertentu pada laga tersebut. Salah satunya adalah gagal mengeksekusi penalti yang bisa membuat kami unggul 2-0," ujar Marotta.
"Kami tidak dapat mengubah apa yang sudah terjadi. Ada penyesalan besar di kubu kami. Kami bersama Conte bertemu untuk membicarakan hal tersebut. Conte sudah mulai memikirkan pertandingan pada Kamis. Tetapi, ia tentu saja sangat marah," sambungnya.
"Kritik Conte membuat kami mengerti karakternya. Di balik kritiknya, ia menunjukkan ingin mencapai banyak hal," tutur Marotta.
